iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peran Seni dan Budaya Perkotaan dalam Membangun Kota Global

Depok, 3 Juni 2024. Universitas Indonesia (UI) melalui Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan (KPP) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan pameran seni rupa dan talkshow tentang peran seni dan budaya perkotaan dalam membangun kota global 2045. Kegiatan bertajuk “Bergerak” tersebut diadakan selama lima hari, 21–25 Mei 2024, bertempat di Plaza dan Lobby Utama Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM).

Direktur SKSG UI, Athor Subroto, S.E., M.M., M.Sc., Ph.D, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang peran penting seni dan budaya dalam membangun sebuah kota. Menurutnya, dalam membangun sebuah kota, tidak hanya pembangunan fisik yang perlu diperhatikan, tetapi juga bagaimana membuat penduduknya bahagia, salah satunya melalui kegiatan seni.

“Meski tidak lagi menjadi ibu kota negara, Jakarta tetap memegang peran penting, terutama untuk menjadi kota global dan kota bisnis. Mudah-mudahan UI dan Pemerintah DKI Jakarta dapat terus bergandengan tangan, khususnya dalam memajukan Jakarta agar tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat di Indonesia,” ujarnya.

Pernyataan tersebut diamini oleh Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana. Ia mengatakan, dalam mengembangkan kota sebesar Jakarta (megalopolis), pembangunan tidak hanya dilakukan pada infrastruktur fisik, tetapi juga masyarakatnya, terutama para penggiat seni warga kota yang beragam. “Kegiatan membangun kota tidak mudah karena tidak bersifat alamiah. Ini harus diciptakan berdasarkan ide dan kreasi dari warga. Oleh karena itu, jika masyarakatnya tidak diketahui secara pasti bentuk, ciri, dan karakternya, tipologi kota tersebut sulit dipahami,” kata Iwan.

Untuk itu, dalam kegiatan tersebut diadakan dua talkshow dengan tema “Membangkitkan Gairah Kegiatan Seni dan Budaya Perkotaan” dan “Peran Seni dan Budaya Perkotaan dalam Membangun Kota Global”. Hadir sebagai narasumber, Iwan Henry Wardahana (Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta), Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D (Dosen Prodi KPP SKSG UI), Prof. Dr. Cecep Eka Permana, S.S., M.Si (Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI), dan Joune J. E. Ganda, S.E, M.A.P., M.M., M.Si. (Bupati Minahasa Utara); serta sebagai penanggap Prof. Abimanyu dan Komara.

Selain talkshow, rangkaian kegiatan tersebut menampilkan pameran seni lukis dari pelukis alumni Pasar Seni Ancol. Prodi KPP SKSG UI memberikan apresiasi kepada empat seniman, di bidang seni lukis dan seni peran. Keempat seniman tersebut adalah Mas Padhik (pelukis alumni Pasar Seni Ancol sekaligus inisiator pameran lukisan), Anfield Wibowo (pelukis berkebutuhan khusus), Mpok Linda Nirin (seniman Lenong Betawi), dan Ucup atau Bang Ochid (pesinetron).

Pada momen tersebut, Prodi KPP SKSG UI juga menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara yang diwakili oleh Athor Subroto dan Bupati Joune. Kerja sama ini akan berfokus pada upaya memajukan daerah melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pariwisata daerah. Bupati Joune melihat adanya potensi pengembangan ini karena Kabupaten Minahasa Utara yang ada di Provinsi Sulawesi Utara memiliki destinasi pariwisata Likupang yang merupakan 1 dari 5 pariwisata super-prioritas di Indonesia.

“Untuk mengembangkan daerah atau wilayah yang memiliki target pariwisata, kita harus memiliki kearifan lokal. Oleh karena itu, kami mengembangkan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Minahasa Utara agar menjadi diferensiasi (pembeda) dari daerah lain. Beberapa kegiatan yang diangkat, misalnya muatan lokal bahasa daerah (bahasa Tonsea), tarian tradisional, serta kuliner khas di daerah kami. Semoga, melalui kolaborasi ini, kita dapat bersama-sama melestarikan seni budaya Indonesia,” ujar Bupati Joune.

Related Posts