dr. Rahyussalim, SpOT (K) berhasil meraih gelar Doktor dari FKUI setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul Transplantasi Sel Punca Mesenkimal Pada Defek Spondilitis Tuberkulosis : Pengaruh Terhadap Perbaikan Pembentukan Tulang Baru dan Eradikasi Infeksi Pada Model Kelincidi hadapan tim penguji pada sidang promosi doktor yang berlangsungSenin (01/07) di Ruang Senat Akademik FKUI Kampus Salemba. Rahyussalim lulus dengan predikat cumlaude. Disertasi ini berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji hari itu yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD dengan anggota penguji Prof. Dr. dr. Susworo, SpRad(K) ; Dr. dr. Ismail, SpOT(K) ; dr. Nuryati Chairani Siregar, SpPA, PhD ; dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc; dan Dr. dr. Agus H. Rahim, SpOT, M.Epid, MH.Kes.
Disertasi Rahyussalim mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh transplantasi sel punca mesenkimal pada penatalaksanaan spondilitis tuberculosis secara in vivo pada model hewan sebelum diaplikasikan pada manusia. Kelinci dipilih menjadi model karena ukuran korpus vertebratanya yang besar dan ultra struktur tulang korpus vertebrata kelinci memiliki karakteristik yang mirip dengan manusia. Spondilitis tuberculosis adalah penyakit infeksi pada tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakan korpus yang menimbulkan instabilitas tulang belakang dan gangguan struktur di sekitarnya. Selama ini upaya penatalaksanaan kasus spondilitis tuberculosis yang disertai kerusakan korpus dilakukan melalui pendekatan operatif. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yang melibatkan 36 ekor kelinci Selandia Baru putih. Dari hasil penelitian, transplantasi sel punca mesenkimal ke dalam defek lesi spondilitis tuberculosis meningkatkan eradikasi infeksi, terbentuknya tulang baru dan capaian fusi tulang belakang. Namun, dalam penelitian ini, masih diperlukan penyempurnaan teknik transplantasi sel punca mesenkimal ke dalam defek vertebrata sehingga didapatkan kondisi yang optimal bagi diferensiasi sel punca mesenkimal secara in vivo sehingga diharapkan untuk kedepannya transplantasi sel punca mesenkimal dapat menjadi salah satu alternatif penyembuhan bagi penderita spondilitis tuberculosis.(WND)