id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tantangan Penerapan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Ambasador Lecture SeriesRabu (30/9/2015), Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Lingkungan mengundang  Mr. Douglas Broderick (United Nations Resident Coordinator) sebagai narasumber dalam acara Seminar “Transforming Our World – The 2030 Agenda For Sustainable Development”. Seminar ini diadakan di Gedung IASTH lantai 3.

Dalam seminar ini Mr. Broderick berbicara tentang konsep Sustainable Development Goals atau SDGs dan kaitannya dengan Indonesia. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan konsep SDGs kepada masyarakat  umum dan juga melihat bagaimana perkembangan penerapan konsep ini di Indonesia.

Sustainable Development Goals atau SDGs adalah seperangkat program dan target yang ditujukan agar negara-negara di seluruh dunia mempunyai visi pembangunan berkelanjutan yang sama. SDGs  merupakan pembaharuan dari program MDGs (Millennium Development Goals), sebuah program yang memiliki maksud dan tujuan yang sama dan akan berakhir pada tahun 2015 ini.

Isu-isu yang diangkat SDGs adalah pembangunan berkelanjutan atau sustainable development seperti penghapusan kemiskinan dan kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan kota yang berkelanjutan, perang melawan perubahan iklim, dan perlindungan laut dan kemaritiman.

Menurut Mr. Broderick Indonesia selama ini sudah terbukti berperan aktif dalam mewujudkan tujuan-tujuan SDGs ini, walaupun masih belum sepenuhnya berhasil. Ia mencontohkan masalah perubahan iklim yang terkait dengan masalah deforestasi hutan yang masih terus terjadi, bahkan dampak dari hal ini sudah sampai ke negara lain.

Masalah lain yang disorot oleh Mr. Broderick adalah masalah kesenjangan sosial, kondisi  kekerdilan anak, good governance dan generasi muda. Ini adalah masalah-masalah yang menjadi tantangan Indonesia dalam mewujudkan SDGs  sampai tahun 2030 nanti.

Mr. Broderick memaparkan 11 saran agar Indonesia dapat mewujudkan visi SDGs kedepannya. Diantaranya adalah mempunyai gambaran besar yang benar tentang apa tujuan dan cita-cita Indonesia di tengah dunia global ini dan tentu saja penerapan good governance yang kuat harus turut menopang cita-cita ini.

Saran lain yang unik yang ia sampaikan adalah tentang penggunaan data dan Twitter yang dapat dimaksimalkan untuk memperlancar sosialisasi suatu kebijakan. Data dan dunia digital adalah dua hal yang mengubah segala hal sekarang ini, termasuk dalam penerapan good governance di masyarakat.

 

Penulis: Wanda Ayu

Related Posts

Leave a Reply