Propolis mulai populer dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai bahan pengobatan herbal dan kecantikan.
Propolis merupakan lem lebah yang digunakan lebah untuk mensterilkan sarang mereka, propolis sangat bermanfaat sebagai zat anti-inflamasi dan anti-bakteri bagi manusia.
Sayangnya, produk propolis yang banyak beredar di Indonesia masih banyak didominasi dari Brazil, Tiongkok, dan Malaysia.
Padahal, Indonesia yang dipenuhi hutan hujan tropis sangat berpotensi menghasilkan propolis berkualitas tinggi.
Melihat potensi ini, Dr. Muhammad Sahlan, peneliti dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UI mengembangkan dan memproduksi produk propolis berkualitas tinggi asli Indonesia.
Propolis hasil penelitian Sahlan diambil dari lebah-lebah trigona di peternakan lebah hutan Sulawesi.
“Kami ingin sekaligus memberdayakan para petani lebah di sana, sehingga kesejahteraan mereka meningkat,” ujar Sahlan.
Propolis yang dikembangkan oleh Sahlan mempunyai keunggulan jumlah kandungan air yang lebih sedikit, dan kandungan aktif flavonoid yang 10 persen lebih tinggi dibandingkan propolis yang beredar di pasaran.
Kini, propolis serta produk turunan yang dikembangkan oleh Sahlan sudah diproduksi massal dan didistribusikan ke pasar Indonesia di bawah nama PT. RIN Biotek Indonesia.
Peluncuran produk pertama dari perusahaan ini, Hygeia Body Wash, dilakukan pada Kamis (14/1/2015) di Ocha Bella Café, Jakarta.
Hygeia Body Wash merupakan sabun mandi cair pertama di dunia yang menggunakan propolis Indonesia.
Kandungan propolis didalamnya terbukti dapat membantu penyembuhan luka, mengurangi noda atau flek pada kulit sambil menjaga kulit tetap halus dan lembut.
Berbeda dengan sabun cair pada umumnya, produk ini tidak menggunakan bahan kimia tambahan seperti SLS (Sodium Laureth Sulfate) ataupun Triclosan yang dalam penggunaan jangka panjang dapat membahayakan kesehatan.
Dalam waktu dekat, produk Hygeia ini segera dapat ditemukan di toko-toko di Indonesia.
Penulis : Wanda Ayu
