id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

7 Alumni UI Raih Iluni Makara Awards 2016

IMG_9009

Sebagai apresiasi atas kiprah alumni UI bagi bangsa, Ikatan Alumni (Iluni) UI menggelar Iluni UI Makara Award 2016.

Berlangsung di Hotel Dharmawangsa pada Jumat (19/2/2016), Iluni UI memberikan anugerah Iluni UI Makara Award kepada 7 tokoh alumni UI.

Penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya diberikan oleh Iluni UI.

Hadir dalam acara tersebut Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met, serta jajaran pimpinan dan dekan dari fakultas-fakultas di UI.

Dalam sambutannya, Anis menyampaikan apresiasinya terhadap sepak terjang, karya, dan prestasi yang diukir alumni UI bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Terdapat tujuh kategori dalam penghargaan tersebut.

Perhargaan pertama pada kategori Social Entrepreneur Award diberikan kepada Mooryati Soedibyo.
Lulusan Program Doktor UI ini dikenal luas sebagai pionir dalam industri kecantikan di Indonesia.

Ia berhasil mengangkat sebuah warisan tradisional nenek moyang dari lingkungan Kraton Jawa yang hampir tergerus, bahkan dilupakan masyarakat sebagai bagian utuh yang tak terpisahkan dari perawatan kesehatan dan kecantikan tubuh.

Penghargaan selanjutnya pada kategori Creative Industry Achievement Award dianugerahkan kepada Erwin Gutawa.

Siapa yang tak kenal Erwin Gutawa? Lewat karya-karya musiknya ia berhasil meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Kini, melalui proyek ‘Diatas Rata-Rata’, Erwin Gutawa berusaha mengorbitkan tunas-tunas bangsa yang berpotensi untuk dapat pentas di panggung dunia.

Sementara itu, pada kategori Scientific Achievement Award diserahkan kepada Terry Mart.

Terry Mart dinilai sebagai salah satu dari segelintir ilmuwan yang setia menekuni riset fisika dasar yang dianggap sulit tidak memiliki prospek ekonomis yang baik bagi penelitinya. Lewat penelitian-penelitiannya, ia kini dikenal sebagai Ilmuwan Fisika Nuklir dan Partikel, dan kepakarannya telah diakui oleh dunia internasional.

Selanjutnya adalah kategori Educational Achievement Award yang diraih oleh Yohannes Surya.

Yohannes Surya merupakan tokoh di balik keberhasilan putra-putri Indonesia meraih prestasi mengagumkan dalam berbagai ajang Olimpiade Sains Internasional. Ia bekerja sama dengan pemerintah daerah tertinggal untuk mengembangkan matematika GASING (Gampang Asyik dan menyenangkan), sehingga anak-anak daerah tertinggal itu dapat belajar matematika dengan mudah.

Pada kategori Health Achievement Award, penghargaan diraih oleh Boenjamin Setiawan.

Boen dianggap sebagai pionir di industri farmasi nasional. Ia merintis berdirinya PT Kalbe Farma saat masih menjadi dosen di FKUI. Group Kalbe yang ia dirikan menjadi satu-satunya industri farmasi besar nasional yang mampu menembus pasar internasional dan bersaing dengan perusahaan farmasi global.

Sementara pada Humanitarian Achievement Award, penghargaan diberikan kepada Emil Salim.

Emil Salim kerap dikenal sebagai Bapak Lingkungan Hidup, yang mengabdikan hampir seluruh kariernya untuk meletakkan dasar-dasar perlindungan lingkungan hidup dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Mantan menteri lingkungan hidup tersebut juga menjadi orang pertama yang meletakkan dasar-dasar pelestarian hidup dalam pembangunan ekonomi nasional.

Penghargaan pada kategori Lifetime Achievement Award jatuh kepada Mochtar Kusumaatmadja.

Sebagai “Bapak Wawasan Nusantara”, gagasan dan konsepnya yang dituangkan dalam Deklarasi Djuanda menjadi pijakan penting dalam usaha menyatukan seluruh wilayah nusantara. Mochtar Kusumaatmadja juga menjadi tokoh sentral dalam memperjuangkan pengakuan masyarakat internasional terhadap prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State), khususnya ketika beliau diberi amanah sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Pembangunan III dan IV.

 

Penulis : R. A. Khairun Nisa

Related Posts

Leave a Reply