id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

“Fail to Success”: Meniti Sukses bagi Calon Lulusan

alumni lecture

Rabu (7/9/2016), Career Development Center UI (CDC UI) di bawah Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni menggelar Alumni Lecture di Balai Sidang UI. Mengangkat tema “Creating a Good Career Path, Experience-based”, kuliah umum menghadirkan alumni Fakultas Ekonomi UI (FE UI) Sabam Hutajulu, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Tugu Pratama Indonesia.

Sesuai dengan tema acara, Sabam Hutajulu membuka pikiran mahasiswa mengenai kesuksesan hidup dan kelekatannya dengan unsur-unsur kegagalan. Kesuksesan yang diraih Sabam Hutajulu saat ini bukan berarti tanpa goncangan. Berbagai cerita kegagalan, sebelum ia memperoleh tanggung jawab dan privilege saat ini sebagai presiden direktur, diungkapkan dan menjadi fokus utama pembicaraan dalam menyusun karier yang baik setelah lepas dari status ‘mahasiswa’.

Bagaimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk selalu berani menghadapi tantangan menjadi poin terpenting. Kegagalan yang pasti dialami setiap orang harus disiasati; tidak perlu berlama-lama terpuruk, segera bangkit untuk menemukan solusi masalah. Fail to success, begitu yang dikatakan Sabam Hutajulu sebagai pegangan meniti kesuksesan.

Posisi mahasiswa yang akan atau sedang memulai kehidupan pascakampusnya dianggap memiliki idealisme yang tinggi dalam melihat kehidupan sekelilingnya. Segala teori yang dipelajari selama kuliah tentu sudah mengendap dan menjadi sarjana berarti bagaimana mahasiswa mempraktikkan ilmu yang dipikulnya.

Berkaitan dengan kebimbangan memilih jalan bekerja atau melanjutkan pendidikan master, Sabam Hutajulu lebih menyarankan calon lulusan mahasiswa untuk bekerja terlebih dahulu. Pasalnya, mengampu ilmu lebih lanjut di S2 setelah lulus S1 bukan sekadar melanjutkan sekolah.

Hubungan dengan manusia sekitar lah yang menjadi kunci ilmu setelah kelulusan S1. Dengan bekerja terlebih dahulu, lulusan S1 dapat memahami bahwa penerapan idealisme bisa bermacam-macam dan dapat mengasah sense lulusan S1 dalam menghadapi realitas hidup.

Lulusan S1 memasuki dunia pekerjaan dengan kepala ‘kosong’, siap diisi dengan ilmu-ilmu hidup yang dapat dicocokkan sana-sini. Ketika melanjutkan S2 setelah memperoleh pengalaman bekerja, lulusan S1 dapat menulis tesis sesuai permasalahan nyata di bidang yang digelutinya, sehingga keluaran tesis akan lebih berkembang dan sesuai praktik.

Keseluruhan kunci sukses juga dipengaruhi dari bagaimana membaca kondisi, seperti fakta bahwa generasi muda saat ini akrab dengan teknologi, atau disebut generasi millenial. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pengelola industri yang berasal dari generasi sebelumnya karena salah satu karakter generasi millenial yang dapat multitasking dan haus tantangan.

Mengenai manajemen finansial, dasarnya tetap sama, yaitu managing expectations, atau tetap memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan, seberapa pun besarnya gaji yang diperoleh fresh graduate. Di atas segala ilmu, keberanian, dan kegesitan individu dalam merespon dan mengerahkan kemampuannya, sikap individu tetap harus diperhatikan. Kembali lagi, karena hidup ini sesungguhnya soal menerima dan memberi, bagaimana tetap menjadi diri sendiri, dan bagaimana berinteraksi serta membina hubungan baik sesama manusia.

Penulis : Ayu Larasati

Related Posts