id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

8 Mahasiswa UI Melenggang ke Babak Final Pertamina Olimpiade Sains 2016

olimpiade-sains

Sebanyak 8 mahasiswa UI berhasil masuk ke tahap final kegiatan Pertamina Olimpiade Sains 2016, yang terdiri dari 2 orang di kategori teori dan 2 tim dengan masing-masing 3 anggota dalam kategori proyek sains.

Yudhistira Oktaviandie, Hazrina Tiyas Nussa, dan Ita Rostina yang semuanya merupakan mahasiswa jurusan Biologi angkatan 2014, adalah salah satu tim UI yang berhasil lolos ke babak final.

Tim ini dalam acara final yang berlangsung pada Senin (21/11/2016) di Hotel Bumi Wiyata, Depok mempresentasikan proyek sains mereka yang bertajuk “Photosynthetic Microbid Fuel Cell Based Technology”.

Alat yang mereka buat merupakan alat pertama di Indonesia yang dapat mengubah air menjadi hidrogen. Nantinya hidrogen ini dapat menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan bagi kendaraan.

“Kalau di luar negeri, seperti Jerman dan Korea teknologi ini sudah cukup dikembangkan. Bahkan, di Korea hidrogen diinjeksikan ke dalam mesin yang seperti SPBU di kita, jadi sistemnya sudah isi ulang,” jelas Yudhistira.

Tim UI yang lain, yang terdiri dari Albertus Joseph (Teknik Kimia 2015), Karen Geraldine (Teknologi Bioproses 2016), dan Vincent Jonathan (Kimia 2015) juga menjadi salah satu tim yang lolos dalam kategori proyek sains.

Proyek sains yang mereka presentasikan pada final adalah alat bernama “Plasma Hectrolysis”. Alat ini dapat membuat kandungan karbondioksida hasil limbah industri menjadi metana & methanol yang bermanfaat sebagai sumber energi ramah lingkungan.

Selain dua tim tersebut, Hazrina Tiyas Nussa dan Shinta Rahmayani juga menjadi dua mahasiswa UI yang masuk dalam final kategori perorangan bidang teori Biologi dan Matematika.

Pada babak grand final kategori teori ini, peserta wajib mempresentasikan pemecahan soal open ended di hadapan dewan juri.

Perhitungan akan dinilai berdasarkan nilai tertinggi dari hasil semifinal dan presentasi soal.

Sementara untuk final kategori proyek sains, peserta harus membuat laporan, memamerkan dan mempresentasikan  proyek sains di hadapan dewan juri.

Pertamina Olimpiade Sains merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan.

Sejak tahun 2015, kegiatan yang sebelumnya bernama Olimpiade Sains Nasional Pertamina (OSN Pertamina) tampil dengan nama baru “Pertamina Olimpiade Sains”.

Hal ini disebabkan karena kegiatan ini telah berkembang menjadi level Regional ASEAN sehingga nama OSN Pertamina dirasakan tidak relevan lagi dengan jangkauan kompetisi ini.

Selain itu, juga terdapat pengembangan pada kategori teori, yaitu dengan mengubah sistem tes seleksi daerah (tingkat provinsi) yang biasanya dilakukan dengan metode PBT (Paper Based Test) menjadi CBT (Computer Based Test).

Penulis : Wanda Ayu

Related Posts