Senin (29/5/2017), Prof. Brian P. Schmidt, seorang Peraih Nobel Fisika 2011, memberikan materi kuliah umum yang berjudul “The Accelerating Universe” di Ruang Terapung, Perpustakaan UI Depok.
Prof. Schmidt adalah seorang guru besar Astronomi dan rektor di Australian National University (ANU) yang memenangkan hadiah Nobel tahun 2011 untuk kajian Percepatan Ekspansi Alam Semesta (Expansion of the Universe is Accelerating).
Teori The Expanding Universe – bahwa alam semesta senantiasa mengembang dan berekspansi – sudah dibuktikan oleh penelitian Hubble (1929).
Dengan menggunakan teleskop, Hubble menemukan bahwa semakin jauh sebuah bintang, semakin cepat ia bergerak menjauh dari bumi.
Teleskop Hubble juga menemukan fakta bahwa pengembangan alam semesta ini mengalami percepatan dari waktu ke waktu.
Pertanyaannya kemudian adalah apakah yang menyebabkan percepatan pengembangan ini?
Seharusnya energi gravitasi yang dimiliki oleh planet-planet dan bintang-bintang bekerja sebaliknya, menarik benda-benda semakin saling mendekat, bukan menjauh.
Prof. Schmidt menemukan bahwa ada suatu komponen yang mengisi ruang-ruang alam semesta yang memilki tekanan negatif yang kuat yang bekerja berlawanan dengan gravitasi.
Ia menyebut komponen ini dengan Energi Gelap (Dark Energy) dan Materi Gelap (Dark Matter).
Inilah yang menyebabkan planet-planet terus saling menjauh dan alam semesta terus mengembang serta berekspansi.
Prof. Schmidt menemukan komponen gelap ini melalui pengamatan teleskop dan perhitungan komputasi komputer selama 3 tahun.
Sampai saat ini, belum ada peneliti yang bisa menjelaskan tentang sifat, karakter, ataupun asal mula keberadaan energi dan materi gelap ini.
Menariknya, menurutnya 95% komposisi alam semesta berbentuk materi gelap dan energi gelap ini.
Di akhir perbincangan, Prof. Schmidt mengatakan bahwa tidak ada ruang di alam semesta ini yang hampa dari materi dan energi.
Jadi kemanapun kita memalingkan wajah, di situlah terdapat energi dan materi, termasuk luar angkasa.
Penulis: Wanda Ayu