Depok, 31 Mei 2023. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Dede Djuhana, Ph.D., menghadiri acara “Joint Coordination Committee (JCC) Meeting Project Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS)” di Gedung Koryuto Hall, RIKEN Yokohama, pada Kamis (25/5). Kegiatan ini pertama kalinya digelar secara tatap muka setelah dua tahun sebelumnya dilakukan secara virtual.
Pertemuan dikoordinir oleh pihak RIKEN Yokohama yang dipimpin oleh Minami Matsui, D.Sci. sebagai Group Director Center for Sustainable Resource Science (CSRS) RIKEN sekaligus ketua pelaksana 3rd JCC Meeting-Short Training Visiting serta Manajer Proyek SATREPS.
Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka membahas progres capaian kolaborasi riset antara FMIPA UI dan lembaga penelitian Jepang Riken CSRS, Riken Center for Advance Photonics (RAP), dan Indonesia Rubber Research Institute (IRRI). Tujuan dari kolaborasi itu adalah untuk mengembangkan teknologi guna mencegah dan mengendalikan penyakit gugur daun Pestalotiopsis pada pohon karet, melalui proyek SATREPS. Proyek SATREP ini mendapat dukungan pendanaan dari International Coorporation Agency (JICA) dan Japan Science and Technology Agency (JST).
Progress capaian kolaborasi tersebut, antara lain pengembangan senyawa kandidat fungisida baru untuk penyakit gugur daun pohon karet (baik kimiawi maupun biologis), pembuatan klon baru Hevea brasiliensis yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit gugur daun melalui pendekatan genomik dan transkriptomik, serta pembangunan sistem deteksi untuk daerah yang terkena penyakit gugur daun dengan analisis pencitraan Artificial Intelligent (AI). Analisis pencitraan AI ini menggunakan data yang diperoleh dari satellites, drone, serta leaves data images. Selain itu, analisis ini menggunakan data penguatan dasar untuk penelitian dan pengembangan, serta aplikasi praktis dari teknologi yang relevan dan dalam jangka panjang.
Adapun dukungan pendanaan yang diberikan JICA, yakni untuk memfasilitasi kegiatan penelitian antara peneliti Indonesia dan Jepang dalam periode waktu lima tahun. Kolaborasi riset ini melibatkan Dr. Retno Lestari, M.Si. dan Sanya Khaerunnisa S.Si. dari Departemen Biologi; Dr.Eng. Masita Dwi Mandini Manessa, S.Si. M.Si., M.Eng. dari Departemen Geografi; serta Devvi Sarwinda, S.Si., M.Kom. dari Departemen Matematika, yang bergabung sebagai peserta short-visiting training program di RIKEN Yokohama, RIKEN Wako, dan Gifu University.
Perkembangan tanaman karet di Indonesia sangat pesat. Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting peranannya. Peningkatan produktivitas tanaman karet sangat perlu dilakukan dalam mendukung perekonomian nasional. Sayangnya, serangan wabah gugur daun karet telah memengaruhi pertumbuhan pohon karet serta menurunkan produksi dan kualitas karet. “Kegiatan penelitian bersama tentang penyakit gugur daun sangat perlu dilakukan dengan baik. Dengan adanya kerja sama antara Riken, FMIPA UI, IRRI, dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, kami berharap dapat memberikan dampak yang baik bagi keberlangsungan tanaman karet di Indonesia,” ujar Dede Djuhana, Ph.D.
“Wabah gugur daun karet itu diketahui muncul sekitar tahun 2017 dan menyebabkan penurunan produksi karet nasional hingga 40%. Sehingga penyakit LFD (Leaf Fall Disease) Pestalotiopsis ini menjadi isu serius bagi keberlangsungan perkebunan karet di Indonesia,” lanjut Dede.
Dede juga menyampaikan beberapa capaian yang berhasil diperoleh dari kegiatan penelitian bersama dalam penanggulangan wabah gugur daun karet. Di antaranya adalah penemuan kandidat komponen fungisida baru dan mikroba sebagai biofungisida, hasil analisis genomik dan transkriptomik untuk pengembangan klon baru tanaman karet, serta hasil analisis pencitraan AI perkebunan karet dengan memanfaatkan data yang diperoleh dari satelit dan drone.