iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Festival Media Experience 2023 Vokasi UI Hadirkan Raditya Dika Bahas Persona Seorang Kreator

Berbagai karya kreatif mahasiswa, termasuk film, fotografi, podcast, Desain Komunikasi Visual (DKV), seni, gim, dan animasi, terpampang di panggung festival Media Experience 2023, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI). Festival media diselenggarakan oleh program studi Produksi Media dengan tema “Action, Reaction, Celebration!”. Ia menjadi wadah bagi para mahasiswa Produksi Media untuk unjuk gigi dan menggelorakan semangat berkreasi melalui gelar wicara bersama sejumlah tokoh.

Raditya Dika, komedian, penulis, sutradara, dan YouTuber ternama, turut hadir di antaranya. Radit memberikan kiat-kiat menonjolkan persona sebagai seorang kreator. “Citra yang dibangun melalui persona yang kita miliki akan memudahkan audiens untuk menangkap pesan yang ingin kita sampaikan. Hal lain yang tak kalah penting adalah ‘niche’ atau rasa penasaran kita terhadap suatu objek sehingga kreator akan menikmati proses menciptakan konten,” kata Radit. Membangun citra diri yang berkarakter merupakan langkah awal agar publik dapat mengidentifikasi karya seorang kreator dengan mudah.

Ketika seorang kreator sudah mantap terjun ke industri kreatif, intellectual property (IP) atau kekayaan intelektual menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Kreativitas lahir dari kemampuan intelektual manusia yang melibatkan curahan waktu, usaha, dan imajinasi. Dengan memiliki hak kekayaan intelektual, sebuah karya yang dimiliki seseorang akan mendapatkan perlindungan hukum terhadap plagiarisme atau pelanggaran lainnya. Hal ini disampaikan oleh Nur Alif Ramadhan, kreator serial animasi dan buku komik Dalang Pelo yang kini telah memiliki 4.61 juta subscribers di YouTube.

Alif berpendapat, “Munculnya berbagai platform digital saat ini memudahkan kita untuk menyalurkan IP, sehingga karya yang kita ciptakan mendapatkan sorotan yang lebih banyak dari khalayak.” Menurutnya, IP tidak dibuat, melainkan tercipta dengan sendirinya. Untuk memastikan penegakan hak IP, Pemerintah telah mengatur perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

Seni merupakan karya bernilai karena memiliki potensi untuk menjadi produk komersial yang menjanjikan. Bumilangit Entertainment, perusahaan hiburan pencipta karakter komik populer seperti Gundala, Sri Asih, dan Si Buta dari Gua Hantu merupakan contoh yang baik. Bumilangit Entertainment memanfaatkan beragam bentuk media untuk berkarya, mulai dari komik, film, animasi, gim, hingga suvenir. Ini adalah bukti bahwa mereka mampu menciptakan karakter superhero dengan nuansa budaya Indonesia sekaligus menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan.

Managing Editor Bumilangit Entertainment, Rizqi R. Mosmarth, mengatakan bahwa Bumilangit berkolaborasi dengan banyak industri digital untuk mengenalkan berbagai karakter pahlawan di Bumilangit. “Kolaborasi tersebut dapat menjadi sebuah strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh kreator untuk meningkatkan atensi dan ketertarikan masyarakat terhadap karya yang diciptakannya. Selain itu, penting bagi kreator untuk terus mengembangkan karya kreatif yang dimilikinya menjadi lebih menarik,” ujar Rizqi.

Media Experience 2023 diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mempraktikkan hasil pembelajaran mereka di kelas, pada Senin (13/11). Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Vokasi UI, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D mengatakan, “Melalui kegiatan ini, saya berharap masyarakat luas mengetahui bahwa karya-karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Vokasi UI siap bersaing di industri kreatif. Sebagai langkah awal sebelum terjun ke industri, mahasiswa juga menciptakan berbagai karya kreatif yang telah dinilai langsung oleh praktisi-praktisi saat mengajar di kelas.”

Salah satu bukti prestasi mahasiswa Produksi Media UI terlihat dari capaian Nur Omega Farras yang memenangkan kompetisi pitching ide serial web pada Media Experience 2023. Ia mengalahkan finalis lainnya dengan menciptakan karya berjudul “Menghentikan 98”. Untuk menjadi juara, Nur harus melakukan presentasi dan memaparkan ide cerita kepada dewan juri yang merupakan dua sutradara Indonesia, yaitu Mizam Fadilah Ananda dari Visinema Pictures dan Fuad Hilmi.

Related Posts