Depok, 19 Juli 2024. Universitas Indonesia (UI) mendapat penghargaan Top Government Public Relations (GPR) Award 2024 kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari GPR Institute, penyelenggara ajang tahunan tersebut atas prestasi dalam mengelola digital komunikasi publik. GPR adalah lembaga yang berfokus pada consulting, training, dan riset pada humas, terutama di sektor pemerintahan (Government Public Relations). GPR Institute didirikan oleh Prof. Widodo Muktiyo, dipimpin oleh Arief Munajad, SE, MM sebagai Direktur, serta Tri Raharjo, SE, MM, CDMs, CPR sebagai Co-Founder, beserta anggotanya yang terdiri dari para ahli dan praktisi dalam bidang komunikasi dan hubungan masyarakat pemerintahan.
Tahun ini adalah penyelenggaraan yang ke-4 dan untuk pertama kalinya GPR Institute memasukkan penghargaan untuk kategori perguruan tinggi, selain lembaga pemerintah/kementerian. UI meraih total final score 96.75% poin dengan indikator Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect. Penilaian ini dilakukan sejak Maret hingga Mei 2024. Penghargaan yang diberikan kepada UI tersebut diterima oleh Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia, M.Si., CPR., secara daring pada Rabu (17/07).
Menurut Agustin Kusumayati M.Sc., Ph.D. dalam sambutan saat menerima penghargaan ini, “Berbagai hasil penelitian dan inovasi dari sivitas akademika tentu tidak akan bermanfaat jika tidak disebarluaskan. Oleh karena itu, humas universitas berperan penting dalam mempublikasikan hasil temuan agar para mitra, yakni pemerintah, industri, dan masyarakat, dapat membaca potensi ini dan tergerak untuk mengembangkannya bersama-sama. Saya memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada insan humas UI dan insan humas di seluruh lembaga pemerintah yang telah berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital saat ini, sehingga informasi positif dan edukatif dapat disebarkan secara masif, cepat, dan transparan.”
Pada kesempatan yang sama, penghargaan Top GPR Award 2024 juga diberikan kepada beberapa tokoh dan institusi lainnya yakni, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia RI, Budi Arie Setiadi; Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim; Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH serta pimpinan di Kementerian ATR/BPN RI, dan BNN RI.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan KIP UI, Dra. Amelita Lusia, M.Si., CPR, menyampaikan ucapan terima kasih atas penilaian yang diberikan atas kinerja Biro Humas dan KIP UI. “Keberhasilan ini adalah hasil kerja sama di antara berbagai bidang dan unit di UI. Kerja keras, teamwork yang baik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, hingga pemanfaatan berbagai platform digital ini, merupakan upaya mendukung akses informasi bagi stakeholder UI,” ujar Amelita.
Top GPR Award merupakan penghargaan dari suara netizen bagi Humas Kementerian, Pemerintah, Lembaga, Perguruan Tinggi, Lembaga Non Pemerintah yang dinilai telah berhasil menjalankan program kehumasan mencakup Digital Awareness Aspect, Digital Media & Website Aspect dan Social Media Aspect. Acara penganugerahan yang memasuki tahun keempat ini juga disertai dengan rangkaian webinar nasional yang mengusung tema “Artificial Intelligence: A New Landscape for Government Public Relations.” Webinar ini secara khusus mengeksplorasi peran dan dampak kecerdasan buatan dalam bidang kehumasan pemerintah, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi AI dapat mengubah cara komunikasi pemerintah dengan publik.
Pemberian penghargaan dan webinar ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Prof. Widodo Muktiyo yang juga founder GPR Institute sebagai keynote speaker serta dua narasumber lainnya yaitu, Ketua Institute of Electrical and Electronics Engineers Systems, Man, and Cybernetics (IEEE SMC) Indonesia Chapter, Dr. Eng. Sunu Wibirama dan Kepala Diskominfo Kalimantan Timur, H. Muhammad Faisal, S.Sos., M.Si.
Direktur GPR Institute, Arief Munajad berharap Universitas Indonesia dapat terus melaksanakan kegiatan pelayanan komunikasi publik. “Seiring dengan perkembangan teknologi terkini melalui optimalisasi media sosial dan website serta tetap dapat diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat,” ujar Arief.
