Depok, 21 Oktober 2024. Universitas Indonesia (UI) dan University of Toronto resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) guna memperkuat kerja sama di bidang riset dan inovasi. Penandatanganan ini berlangsung pada Kamis (10/10), di Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia, Depok. Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., bersama President University of Toronto, Prof. Meric Gertler, menandatangani kesepakatan yang memperluas kolaborasi kedua institusi, yang sebelumnya telah dibahas pada pertemuan 4 Juni lalu.
Dalam sambutannya, Prof. Ari menyambut baik kerja sama ini, terutama untuk memperkuat kolaborasi pada tingkat fakultas. Ia juga menekankan pentingnya peran internasional dalam riset-riset inovatif yang dipelopori UI, termasuk UI Net Zero Initiative (UI NZI) yang diluncurkan tahun ini. “Kami mengundang University of Toronto untuk menjadi mitra internasional dalam program yang berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui hasil riset dan kebijakan. Keterlibatan aktor internasional penting dalam setiap inisiasi ilmiah yang dipelopori UI,” ujar Prof. Ari.
Kerja sama ini akan berfokus pada riset lingkungan, dengan Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI sebagai penggerak utama. Wakil Direktur SIL UI, Dr. Dony Abdul Chalid, mengajukan topik urban studies sebagai area potensial kolaborasi, mengingat adanya kesamaan pendekatan multidisiplin yang diterapkan oleh University of Toronto’s School of Cities (UTSC) dan SIL UI.
Prof. Meric Gertler menyambut baik usulan ini, menekankan bahwa pendekatan sekolah multidisiplin seperti UTSC adalah fenomena baru yang memerlukan pengembangan lebih lanjut. “Kerja sama UTSC dan SIL UI akan membuka kolaborasi baru, termasuk dengan pemerintah. Kami berharap dapat membangun kerangka kerja yang mendukung inovasi riset ini,” tuturnya.
Sebelum bertemu dengan perwakilan UI, delegasi University of Toronto juga telah berdiskusi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam pertemuan tersebut, BRIN menyampaikan dukungannya untuk kolaborasi riset antara kedua universitas. Prof. Meric menambahkan, “Jika UI dan University of Toronto sepakat untuk bekerja sama dalam melakukan riset di bidang fisika, BRIN akan turut mendukung. Tentu hal ini memberikan harapan positif keberhasilan riset bersama antara kedua universitas, mengingat Professor Geoffrey E. Hinton dari universitas kami juga memperoleh anugerah Nobel Fisika 2024.”
Delegasi University of Toronto yang turut hadir dalam diskusi ini adalah Chief Strategy Officer, Dr. Nadina Jamison, serta Regional Lead for Southeast Asia, Japan, and Oceania, Alicha Sobecka. Sementara perwakilan UI yang hadir antara lain, Kepala Biro Transformasi, Manajemen Risiko dan Monitoring Evaluasi, Vishnu Juwono, S.E., M.I.A., Ph.D; Dekan Fakultas Hukum, Dr. Parulian Paidi Aritonang, S.H., LL.M., MPP; Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si; Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dr. Petrus Mursanto; Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S. D.Sc.; serta jajaran wakil dekan dan fakultas lainnya.
UI sebagai Perguruan tinggi yang mengusung semangat universalisme nilai-nilai dalam kehidupan diharapkan mampu mendidik mahasiswa menjadi pribadi inklusif dan toleran serta menghargai kemajemukan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, dengan menjadi ladang penyemaian benih-benih pemikiran inklusif, dewasa dalam pemikiran dan tindakan, berdaya kritis, dan komprehensif dalam memandang berbagai macam persoalan sosial-ekonomi. Dengan adanya MoU ini, kedua universitas berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi riset yang multidisiplin, mengintegrasikan keunggulan masing-masing dalam menjawab tantangan global, khususnya di bidang lingkungan, urban studies, dan inovasi teknologi.