Depok, 18 Oktober 2024. Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), resmi meraih gelar Doktor dari Program Studi Kajian Stratejik dan Global, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) pada Jumat (18/10). Dalam Sidang Promosi Doktor yang berlangsung di Balai Sidang UI, Hasto mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan, serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai, Studi pada PDI Perjuangan”.
Acara ini turut dihadiri oleh Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam kajian tersebut. Penelitian Hasto menyoroti bagaimana kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan berperan dalam memperkuat ketahanan partai politik, khususnya dalam konteks demokrasi Indonesia.
“Di tengah era political industrial complex, partai politik cenderung mengutamakan fungsi elektoralnya. Diperlukan pandangan baru yang menekankan pentingnya pelembagaan, agar partai dapat beradaptasi, tumbuh, dan bertahan dalam menghadapi dinamika politik internal maupun eksternal,” ujar Hasto.
Dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan mixed method multi-phase, yang mencakup critical discourse analysis, fenomenologi, dan survei. Penelitiannya melibatkan lebih dari 3.400 responden untuk memahami keterkaitan antara kepemimpinan strategis, ideologi, dan pelembagaan partai dengan ketahanan politik. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga aspek tersebut berperan penting dalam menjaga ketahanan PDIP.
Hasto juga mengungkapkan bahwa PDIP berhasil membangun ketahanan partai berkat kepemimpinan strategis politik yang dikonstruksikan Megawati Soekarnoputri, melalui “Megawati Seven Principle of Political Strategic Leadership”. Prinsip tersebut meliputi Critical-Denk Methode, Visioner, Direction, Core Values, Biopolitics, Alignment, dan Commitment.
“Prinsip-prinsip ini membantu PDIP dalam mengambil keputusan yang sistematis dan terukur. Setiap keputusan yang diambil tidak hanya memperjelas prioritas, tetapi juga mengarahkan sumber daya partai menuju tujuan jangka panjang,” kata Hasto.
Selain kepemimpinan, ideologi Pancasila juga memainkan peran sentral dalam menjaga soliditas partai. Menurut Hasto, Pancasila merupakan “core element” bagi PDIP, yang menjiwai seluruh gerakan politik partai
“PDI Perjuangan mengalami masa oposisi di dua periode berbeda, sebelum Pemilu 1999 dan pada 2004–2014. Di tengah tekanan, internalisasi ideologi Pancasila menjadi kunci ketahanan partai. Kader partai tetap loyal, memiliki sense of belonging, dan berkomitmen pada nilai-nilai yang diusung partai,” ujarnya menegaskan.
Dalam sidang tersebut, Hasto juga menekankan pentingnya pelembagaan partai untuk menghadapi tantangan politik di masa depan. PDIP telah menjalankan modernisasi pelembagaan dengan menerapkan prinsip akuntabilitas dan keterbukaan informasi publik, guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Menurut Hasto, kombinasi antara kepemimpinan strategis, ideologi yang kokoh, dan pelembagaan yang kuat, membuat PDIP mampu bertahan di tengah dinamika politik nasional.
“Konsepsi ketahanan PDI Perjuangan adalah ketahanan partai modern yang lentur dan mampu beradaptasi dengan proses pelembagaan partai serta internalisasi ideologi. Dengan kombinasi ini, PDIP mampu bertransformasi menjadi partai yang kuat dan berperan sebagai pelopor demokrasi,” katanya.
Hasto lulus cumlaude pada sidang yang diketuai oleh Athor Subroto, Ph.D, Direktur SKSG UI. Sidang promosi tersebut dihadiri oleh para pejabat tinggi, akademisi, dan tokoh masyarakat. Di antara tamu yang hadir tampak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Periode 2019–2024, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Periode 2019–2024, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P.; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Reformasi Birokrasi (RB) RI, Abdullah Azwar Anas; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si.; Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, Drs. Teten Masduki; Menteri Perindustrian RI Periode 2014–2016. Dr. Saleh Husin, S.E., M.Si.; Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Periode 2014–2019, Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo; Gubernur Provinsi Jawa Tengah Periode 2013–2023, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., Todung Mulya Lubis, Connie Rahakundini, dan Rocky Gerung.