id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Advokasi Publik RSUI dalam Tindakan Pencegahan Hepatitis A

Kamis (19/12/29) Rumah Sakit UI menggelar National Media Briefing on Hepatitis A di Gedung Oval RSUI Kampus Depok.

Dalam acara tersebut disebutkan bahwa angka yg tercatat di Indonesia, sejak bulan April, penderita hepatitis A mencapai angka 2000 lebih. Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar pasien penderita hepatitis A.

Salah satu pembicara, dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-Al mengatakan bahwa biasanya pasien rawat inap hepatitis A berasal dari kalangan dewasa, karena gaya hidup yang kurang sehat. Infeksi hepatitis A dapat menyebabkan liver kronis, namun dapat sembuh total.

Masa inkubasi virus antara rentang 15-50 hari. Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Tips untuk mencegah virus hepatitis A adalah menjaga makan, sanitasi, kebersihan diri,

“Vaksinasi hepatitis A adalah cara yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi. Orang-orang yang menderita hepatitis kronis jangan sampai terkena hepatitis A,” tambah Sukamto.

Tujuan vaksinasi adalah memberikan kekebalan seseorang untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang. Vaksin hepatitis A sangat direkomendasikan bagi orang dewasa, serta kepada pelancong dan penjamah makanan.

Sedangkan pembicara selanjutnya, dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc(TropPaed) mengatakan bahwa hepatitis adalah peradangan pada organ hati.

“Hati sangat penting untuk memproses nutrisi, menyaring darah, dan mencegah infeksi. Jika terjadi peradangan dan kerusakan, maka proses ini terganggu,” ujarnya.

Kejadian hepatitis A di Indonesia 9 dari 10 anak terkena hepatitis akut. Gejala klinis hepatitis pada anak tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan pada hepatitis A hanya bersifat suportif. Vaksin hepatitis A sangat efektif mencegah infeksi hepatitis A 94-100%.

 

Related Posts