Depok, 29 Oktober 2024. Dismenore didefinisikan sebagai kram menstruasi yang menyakitkan dan menjadi salah satu gangguan ginekologi yang paling umum di kalangan wanita usia produktif. Selain berdampak pada kesehatan fisik, dismenore sering kali secara signifikan mengurangi kualitas hidup dan produktivitas wanita muda, bahkan menjadi alasan absen di sekolah, pekerjaan, dan aktivitas lainnya.
Untuk itu, Program Studi (Prodi) Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Edukasi Senam Dismenore (SENADI) pada remaja putri di Madrasah Aliyah Swasta Yatashi Kota Bogor. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat (pengmas) bernama Sepanjang Hayat Bergerak Bersama Fisioterapi (Sehat Bestari).
Program ini merupakan wujud kontribusi nyata peran fisioterapi dalam mengatasi keluhan kesehatan di masyarakat, salah satunya pada bidang kesehatan perempuan dan reproduksi. Hal tersebut didukung oleh data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI pada 2018 yang menunjukkan prevalensi dismenore di Indonesia mencapai 64,25%, yang terdiri dari dismenore primer sebesar 54,89% dan dismenore sekunder sebesar 9,36%.
Ketua tim pengabdi, Faizah Abdullah, S.St., S.Ft., M.Biomed., menekankan pentingnya memberikan edukasi agar para remaja menyadari bahwa dismenore adalah masalah kesehatan yang perlu ditangani. Edukasi SENADI bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan wanita, khususnya terkait dismenore. Kegiatan ini diadakan pada 17 September dan melibatkan pemahaman yang mendalam tentang senam yang dirancang khusus untuk mengatasi kram menstruasi. Senam ini fokus pada penguatan otot inti dan dapat dilakukan secara mandiri, dengan sesi latihan selama 6-7 menit yang dianjurkan sebelum masa menstruasi.
Sebagai kampus yang mandiri dan unggul, UI terus beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui inovasi seperti riset dan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. UI tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan industri. Hal ini tecermin dari antusiasme peserta terlihat dari interaksi kegiatan pengmas yang dilakukan. Salah satu peserta, Nafisha, mengungkapkan bahwa edukasi ini memberinya wawasan baru. “Saya tidak menyadari bahwa nyeri saat haid bisa diatasi dengan senam khusus,” katanya, menunjukkan dampak positif dari kegiatan tersebut.
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D, mengatakan bahwa rangkaian kegiatan pengmas yang dilakukan dosen dan mahasiswa Prodi Fisioterapi di sejumlah wilayah merupakan langkah konkret dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. “Melalui berbagai kegiatan pengmas tersebut, kami berharap agar masyarakat mendapatkan manfaat secara langsung dan menerapkan edukasi yang diberikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata Padang.