id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Balansiku, Ketika Internet Masuk Desa

IMG_3052

Program Desa Broadband Terpadu yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan UI ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Salah satu desa yang merasakan manfaat dari program ini adalah Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara. Sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Desa Balansiku adalah desa percontohan yang sukses menjalankan program Besa broadband Terpadu semenjak diluncurkan pada Oktober 2015. “Banyak sekali manfaat yang didapat dari program desa broadband ini, utamanya adalah peningkatan ekonomi warga,” ujar Kepala Desa Balansiku, Firman Haji Latif.

Peningkatan ekonomi ini terjadi karena terbukanya akses informasi kepada masyarakat. “Masyarakat tidak bisa lagi dipermainkan oleh para tengkulak mengenai harga, karena mereka tinggal mencari perbandingan harga sebenarnya di Google,” tambah Firman.

Tidak hanya meningkatkan perekonomian, masuknya internet ke desa juga membuat efektifitas di birokrasi. Pembuatan KTP dan perangkat pencatatan penduduk lainnya bisa dibuat dalam waktu singkat.

Warga desa juga semakin aktif melakukan kegiatan di balai desa dengan adanya jaringan nirkabel (wifi) yang disediakan pemerintah di Balai Desa. “Saya juga kadang mencari bahan sekolah dengan datang kesini membawa laptop atau telepon genggam, sekaligus bertemu dengan teman-teman untuk belajar bareng,” ujar Ilham, salah satu pemandu desa di Desa Balansiku.

Ke depannya, Desa Balansiku ingin mengembangkan program Desa Broadband Terpadu ini dengan membangun titik hotspot gratis di balai desa mereka dengan menambahkan layanan kantin dan perpustakaan gratis yang bisa diakses oleh seluruh warga. Diharapkan dengan adanya internet, warga Balansiku dapat mengakses informasi-informasi yang tadinya sulit dijangkau karena keterbatasan jarak dan waktu.

Penulis : Wanda Ayu

Related Posts

Leave a Reply