id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
https://csirt.rri.go.id/js/https://pii.fbs.unp.ac.id/wp-content/xgacor/https://freesvg.org/test/https://dispenduk.mojokertokota.go.id/public/gacor/https://dispenduk.mojokertokota.go.id/public/gacor/https://simfoni.uny.ac.id/vendor/crudbooster/ionic/-/xgacor/http://mbiomed.fk.unsoed.ac.id/wp-content/log/terbaru/https://dispora.sulselprov.go.id/files/shares/https://e-sakip.tangerangselatankota.go.id/app/https://ft.untidar.ac.id/-/https://diskannak.okutimurkab.go.id/member/profile/https://e-sakip.tangerangselatankota.go.id/config/

Berbagi Edukasi Kesehatan dan Tanamkan Cinta Tanah, UI Adakan Program Badui Nyarita 2024

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > Berbagi Edukasi Kesehatan dan Tanamkan Cinta Tanah, UI Adakan Program Badui Nyarita 2024

Depok, 2 Juli 2024. Program Badui Nyarita 2024 yang digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), dan BEM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Universitas Indonesia (UI), bersama dosen pendamping dari FIK, Ns. La Ode Abd. Rahman, S.Kep., MBA, merupakan program pengabdian masyarakat (pengmas) yang mengambil lokasi di dua tempat, yakni Ciboleger, Banten, dan Monumen Nasional Jakarta (26-28 Juni 2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi bagi anak-anak Badui tentang pentingnya menjaga kesehatan serta memupuk rasa cinta tanah air.

Menurut Ns. La Ode, yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengabdian Masyarakat pada Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, program pengmas ini mencakup dua kegiatan, yakni edukasi kesehatan dan penanaman nilai-nilai kewarganegaraan. “Dengan adanya Progam Badui Nyarita 2024, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi anak-anak Badui untuk memperoleh pengalaman baru dan memperluas wawasan mereka,” ujarnya.

Edukasi kesehatan dilakukan selama dua hari di Ciboleger, Banten, yang meliputi edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta kesehatan gigi dan mulut. Untuk menarik perhatian 20 peserta yang merupakan anak-anak Badui, materi diberikan dengan media interaktif. Edukasi PHBS dilakukan melalui pertunjukan boneka tangan dan permainan kuda bisik, sedangkan edukasi kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan model gigi.

Ketua Pelaksana Badui Nyarita 2024, Esti Maya Windarti, mengatakan pertunjukan dibawakan dalam bahasa Sunda agar anak-anak lebih mudah memahami materi PHBS. Penyampaian materi diselingi dengan permainan kuda bisik dan bernyanyi bersama, sehingga suasana menjadi lebih menyenangkan. Pada edukasi kesehatan gigi dan mulut, model gigi digunakan untuk memeragakan cara menggosok gigi yang baik dan benar, serta mengajak seluruh peserta mempraktikkannya. Praktik bersama ini membuat anak-anak menjadi lebih memahami cara menyikat gigi dengan baik dan benar.

Sementara itu, pada hari ketiga, Panitia Pelaksana Badui Nyarita 2024 mengajak 19 anak Badui—didampingi 3 orang perwakilan warga—berkunjung ke Monumen Nasional (Monas). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi seputar nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak Badui sekaligus memperkenalkan sejarah Indonesia. Para peserta mendengarkan dongeng sekaligus menyaksikan diorama yang menggambarkan kejadian sejarah di Indonesia, mulai dari zaman pra-sejarah hingga zaman kemerdekaan.

Para peserta kemudian menuju ke Ruang Kemerdekaan untuk melihat empat atribut kemerdekaan Indonesia, yaitu Peta Kepulauan Negara Indonesia, Bendera Merah Putih, pintu gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila. Keempat atribut ini dijelaskan maknanya agar para peserta lebih mengenal sejarah bangsanya. Selanjutnya, pada bagian penutupan, anak-anak Badui diminta secara berkelompok menyanyikan lagu-lagu nasional, seperti Halo-Halo Bandung, Hari Merdeka, Dari Sabang Sampai Merauke, Garuda Pancasila, dan Satu Nusa Satu Bangsa. Mereka tampak bersemangat dan antusias memberikan penampilan terbaik.

Rani, salah seorang peserta program tersebut mengungkapkan perasaan bahagianya karena dapat mengikuti seluruh rangkaian Badui Nyarita 2024. “Kami bahagia diajak berkeliling, melihat berbagai patung, juga diajarkan berbagai permainan. Semoga teteh yang datang mengunjungi kami terus diberikan kesehatan dan bisa bertemu lagi di lain kesempatan,” kata Rani.

Atas seluruh rangkaian kegiatan ini, Sarpin selaku perangkat desa pada bagian Kasi Pemerintahan di Badui, mengatakan bahwa orang tua dari anak-anak Badui sangat senang ketika anaknya mengikuti kegiatan Badui Nyarita 2024. “Ini sebenarnya impian saya, saya sering berbicara kepada anak saya, Marno, mengenai acara seperti ini. Acara seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa dan dapat memberikan dampak baik terkait wawasan anak-anak Badui, sehingga pemikiran mereka terbuka meskipun mereka tidak mendapatkan pendidikan formal,” ujarnya. Ia berharap Program Badui Nyarita dapat berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak anak-anak Badui.

Penyelenggaraan Program Badui Nyarita 2024 mendapat dukungan dari berbagai unit/lembaga UI, yaitu Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM), Riset dan Pengabdian Masyarakat (RPM) FKG, Ikatan Alumni (ILUNI) UI, dan ILUNI FIK. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari mitra luar UI, yakni Wardah Beauty Cosmetics Indonesia.

Related Posts