WAKIL WALIKOTA DEPOK RESMIKAN DOC, KELOMPOK PEMERHATI MASALAH SAMPAH GAGASAN SKSG UI DAN PEMKOT DEPOK
Masalah sampah masih menjadi hal yang sangat krusial di Indonesia hingga sekarang. Salah satu negara yang bisa dicontoh dalam hal keberhasilan mengelola sampah adalah Jepang. Sejak dini, anak-anak di Jepang sudah diajarkan menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan mengadopsi hal tersebut, Program Studi Kajian Wilayah Jepang (KWJ) Sekolah Kajian Stratejik Global Universitas Indonesia (SKSG UI) melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) melalui sosialisasi sadar sampah dan hidup bersih bagi siswa di SDN 03 Cinangka, Depok, Jawa Barat, pada November lalu. Ketua tim pengmas yang juga merupakan dosen KWJ SKSG UI, Dr. Kurniawaty Iskandar, M.A., menyampaikan bahwa dunia akademik diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada lingkungan sosial masyarakat. Mahasiswa juga harus turut berperan aktif dalam memahami masalah-masalah riil di lapangan, katanya.
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan menyampaikan materi kepada siswa tentang pemilahan sampah dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah serta pengelolaannya. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan tentang jenis sampah yang dibedakan dari proses penguraiannya, yaitu yang mudah terurai (organik) dan tidak (anorganik). “Lalu mengapa kita perlu melakukan pemilahan sampah, apa saja akibat yang ditimbulkan dari timbunan sampah yang tidak dipilah, dan bagaimana peran kita manusia dalam menangulangi masalah sampah kedepannya,” ujar Dr. Kurniawaty Iskandar.
Kegiatan pengmas KWJ UI dilanjutkan dengan Peresmian Depok Osoji Club (DOC) oleh Wakil Walikota Depok. DOC merupakan kelompok pemerhati masalah sampah di Depok, dimana anggotanya adalah mahasiswa gabungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global dan Sekolah Ilmu Lingkungan UI, bekerja sama dengan Pemda Depok. Kegiatan tersebut sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian Masyarakat. Aktivitas tim pengmas KWJ dilanjutkan dengan mini riset Tim KWJ UI tentang bagaimana pola-pola pengelolaan sampah yang sudah dijalankan masyarakat Depok sebagai data awal identifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang aktif dan dapat diajak bersinergi dalam mengatasi masalah sampah di Depok.
Mewakili Kepala Sekolah, Andrey Pramudia, S.Pd.I., yang merupakan salah seorang guru di SDN 03 Cinangka, Depok, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan pengmas KWJ SKSG UI ini. “Alhamdulillah kegiatan ini luar biasa untuk kami di sekolah, karena sangat jarang kajian-kajian berkaitan tentang kesehatan atau lingkungan khususnya lingkungan di sekolah,” ujar Andrey.
Kegiatan Pengmas KWJ UI ini diinisiasi oleh Dr. Kurniawaty Iskandar, M.A. selaku dosen pengabdi UI, bersama mahasiswa magister KWJ UI, yaitu Rifqaiza Pravangesta (ketua tim lapangan), Beby Fitri Xaveria Gunawan (bendahara-alumni KWJ UI), dan tim pelaksana yang terdiri dari tujuh mahasiswa KWJ semester satu sampai empat, yaitu Yuwesti Intan Crisna, Nidar Lutfiyah, Amar Saktiawan, Frichicilia Grace Stahlumb, Sabrina Nur Raudha, Febia Rani Rizcha Perwita Noorasani Syawali, dan Jeremy Ivander.
Sebelumnya, KWJ SKSG UI juga telah menyelenggarakan pengabdian masyarakat di Depok, Jawa Barat, pada 2019-2020; Indramayu, Jawa Barat pada 2021; dan Banyuwangi pada 2022 dengan kegiatan sosialisasi kebersihan lingkungan bagi siswa dan sosialisasi terkait dengan sadar hak bagi para pekerja migran yang ke Jepang. Pengmas KWJ SKSG UI kali ini bersinergi dengan program magister Kajian Pengembangan Perkotaan, SKSG UI, dan Program Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI yang juga telah menyelenggarakan kegiatan dalam tema besar pengolahan sampah dari hulu ke hilir, pada 5 November 2020 lalu.
Direktur SKSG UI, Athor Subroto, Ph.D., mendukung setiap kegiatan pengmas yang dilakukan dosen bersama mahasiswa. Menurutnya, pengmas merupakan bagian dari aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi yang saling mendukung proses pembelajaran dan juga riset mahasiswa