id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dua Menteri Tekankan Tantangan Teknologi Digital untuk Meraih Indonesia Emas 2045

Depok, 3 Februari 2025. Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, memimpin Sidang Terbuka Dies Natalis Ke-75 Universitas Indonesia (UI), pada Senin (3/2), di Balai Sidang UI Kampus Depok. Pada peringatan dies natalis bertema “UI Unggul Impactful, Untuk Indonesia”, UI menghadirkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, dan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, B.Eng.,M.IP, untuk menyampaikan orasi ilmiah terkait peran perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan digital di masa depan.

Menurut Prof. Heri, pendidikan tinggi dan sains-teknologi adalah kunci utama untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas. Di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, transformasi digital merupakan suatu keniscayaan untuk mencapai kemakmuran rakyat Indonesia. Pendidikan tinggi tidak bisa lepas dari pengaruh tantangan global yang mengubah lanskap sosial dan ekonomi dunia. Untuk itu, UI harus beradaptasi dengan perkembangan zaman, menghadirkan invensi dan inovasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

“UI berkomitmen untuk aktif berperan dalam mencapai visi Indonesia Emas melalui peningkatan kualitas akademik, modernisasi infrastruktur pendidikan, peningkatan riset inovasi berdampak tinggi, serta pengembangan ilmu, seni, dan budaya. UI juga berupaya memperkuat konektivitas dengan dunia usaha dan industri serta berkontribusi dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Seluruh langkah ini dilakukan untuk mewujudkan UI yang tidak hanya unggul, tetapi juga impactful,” ujar Prof. Heri.

Langkah-langkah UI tersebut sejalan dengan arahan yang disampaikan oleh Menteri Satryo dalam orasi ilmiahnya. Menurutnya, pendidikan tinggi berperan penting dalam membangun ekonomi Indonesia. Pendidikan tinggi memiliki faktor yang mendukung tercapainya program prioritas Kemdiktisaintek. Melalui akses pendidikan, pengembangan talenta, penumbuhan dan penguatan budaya ilmiah, serta penyelesaian permasalahan nasional; pendidikan tinggi dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan, swasembada pangan dan energi, serta hilirisasi komoditas industri di Indonesia.

Ia mengatakan, “Setiap kampus di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing. UI dengan kemampuannya sangat mungkin membantu industri dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Tentunya, dalam hal ini, UI berperan penting dalam menghasilkan talenta-talenta unggul yang berkontribusi bagi masyarakat dan mampu menjawab tantangan zaman. Dengan adanya masyarakat berpengetahuan, pembangunan berkelanjutan akan mudah dicapai.”

Salah satu tantangan yang dihadapi generasi muda Indonesia saat ini adalah dua sisi mata pisau dari teknologi digital. Menteri Meutya menyebutkan bahwa UNICEF based line survey tahun 2023 melaporkan anak-anak Indonesia menghabiskan rata-rata 5,4 jam/hari di dunia digital dan lebih dari 48% mengalami perundungan online. Paparan berlebihan terhadap media sosial juga dikaitkan dengan terganggunya keseimbangan emosional anak yang mengurangi kemampuan regulasi diri dan meningkatkan risiko perilaku adiktif terhadap media digital. Selain itu, keterlibatan anak di ruang digital tanpa pendampingan yang memadai dapat memicu disfungsi neurokognitif.

Untuk mengatasi hal tersebut, Kemenkomdigi menerapkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) sebagai platform pengawasan yang dirancang untuk memastikan Penyelenggaraan Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat berbasis User Generated Content (UGC). Platform ini bertujuan untuk mengurangi maraknya website yang bermuatan negatif. Namun, Menteri Meutya menyadari bahwa upaya untuk mengurangi sisi negatif penggunaan media digital memerlukan sinergi berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi.

“Kami memerlukan dukungan dari kampus untuk melakukan literasi digital kepada masyarakat, terutama terkait perlindungan anak di ruang digital. Bersama pemerintah, kita harus memperkuat regulasi atau kebijakan untuk menindak tegas setiap individu atau kelompok yang terlibat dalam kejahatan siber terhadap anak, karena setiap anak yang tidak dilindungi di dunia digital, sama dengan setiap generasi digital masa depan yang hilang,” kata Menteri Meutya.

Setelah sidang terbuka, pada hari yang sama dilakukan perayaan puncak Dies Natalis Ke-75 di Balairung UI. Pada acara ini, UI melaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) dengan para mitra strategis, yakni Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK), PT Merdeka Copper Gold, PT Bank BCA, PT Tamaris Hidro, dan PT Panasonic Manufacturing Indonesia. UI juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan beberapa mitra, yaitu PT Kereta Api Indonesia (KAI), BNPT, PT Bumi Suksesindo, dan PT Tamaris Hidro.

Selanjutnya, UI memberikan penghargaan kepada pemenang lomba dalam beberapa kategori, di antaranya UI’s Got Talent, Kreativitas dan Inovasi, serta Olahraga dan Ketangkasan. UI—melalui UI GreenMetric—juga memberikan penghargaan “The 2024 Most Sustainable” kepada Fakultas/Sekolah/Vokasi di UI. Adapun posisi lima teratas diraih oleh (1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, (3) Program Pendidikan Vokasi, (4) Fakultas Kedokteran, (5) Fakultas Teknik.

Rangkaian Puncak Dies Natalis Ke-75 UI yang berlangsung di Balai Sidang dan Balairung UI tersebut turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc.; ⁠Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Choiri Fauzi; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto; Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono, S.I.K., M.H.; dan Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo.

Related Posts