Penulis: Alfin Heriagus
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) selenggarakan Research Day Series 2021 Seri 5 mengenai “Dinamika Perilaku Sehat dalam Pandemi COVID-19”. Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual conference melalui kanal Youtube Psikologi UI pada hari Kamis (17/06/2021). Research Day Series 5 dipandu oleh Gloryka Ednadita M.Psi., Psikolog (Dosen Psikologi UI) dengan terdiri dari 3 sesi yaitu pemaparan materi oleh Iman Menaldi M.Psi., Psikolog (Dosen Psikologi UI), sharing Iman Menaldi dengan Edo.S. Jaya M.Psi., Psikolog (Dosen Psikologi UI), dan persentasi research oleh Lathifah Hanum M.Psi., Psikolog (Dosen Psikologi UI)
Pada sesi satu, Iman Menaldi M.Psi., Psikolog menuturkan bahwa pandemi COVID-19 tidak terasa sudah satu tahun berjalan. Agenda yang biasa dilakukan secara offline harus dialihkan sementara dengan online hingga pandemi COVID-19 berakhir. Berbagai dampak yang terjadi pada anak sekolah akibat pembelajaran jarak jauh yaitu gangguan kesehatan mental, penggunaan internet berlebih, peningkatan waktu di depan layar hp maupun laptop, dan gangguan psikosomatis. Gangguan psikosomatis merupakan suatu kondisi yang melibatkan pikiran dan tubuh yang dapat berbahaya untuk kesehatan.
Iman Menaldi M.Psi., Psikolog menambahkan banyaknya kerjaan yang harus terselesaikan selama WFH membuat waktu untuk tidur berkurang. Durasi tidur yang pendek dapat menyebabkan penyakit (kanker, stroke, obesitas, diabetes, hipertensi), sulit untuk berkonsentrasi, serta tingkat kesejahteraan individu dan kesehatan mental yang rendah. Selain itu, individu mengalami kekurangan tidur akan mengalami efek negatif terhadap well being, menurunnya tingkat kepercayaan diri, serta meningkatnya gangguan kecemasan dan depresi. “Perlu kita ketahui bersama bahwa perilaku pencegahan COVID-19 dipengaruhi oleh health belief model dan dukungan sosial”, ujar Iman Menaldi.
Pada sesi dua, Edo.S. Jaya M.Psi., Psikolog berbagi kisah saat terpapar COVID-19. Gejala awal ketika dirinya terkena COVID-19 yaitu masuk angin kemudian disertai demam yang tinggi. “Saya awalnya denial namun setelah dicek hasil PCR ternyata saya positif COVID-19. Awalnya saya ingin tes PCR yang kedua kali untuk memastikan, namun karena kondisi sudah lemas akhirnya saya percaya dan yakin bahwa sudah terinfeksi Covid-19. Saya pun melakukan isolasi selama 14 hari, dan demam saya sudah hilang sekitar 3-4 hari. Semenjak kena COVID saya lebih berhati-hati bahkan ada tempat makan yang belum saya kunjungi karena curiga awal mula COVID-19 dari sana”, ujar Edo ketika ditanya Iman Menaldi.
Sesi selanjutnya yaitu pemaparan hasil riset study keluarga yang berjudul “Efektifitas Pendekatan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam Meningkatkan Self Esteem Perempuan Dewasa Muda yang Mengalami Kesulitan dalam Relasi Romantis” oleh Lathifah Hanum M.Psi., Psikolog. Latifah mengatakan hasil preliminary study menunjukkan bahwa perempuan di masa emerging adulthood mengalami penurunan self esteem setelah berakhirnya hubungan romantis. Beberapa perempuan juga memiliki self esteem yang rendah akibat pengaruh lingkungan sehingga kesulitan memulai relasi romantis. Turunnya self esteem menyebabkan perempuan emerging adult enggan menjalin hubungan dekat dengan lawan jenis
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan peran dan adaptasi baru. Menjaga perilaku sehat dan memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan baik seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker merupakan suatu tindakan tidak hanya melindungi diri sendiri juga dapat menyelamatkan oranglain. Individu juga harus mengatur waktu tidur dengan baik agar terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu kesehatan fisik juga mental. Mari bersama mematuhi protokol kesehatan dan menjaga perilaku hidup sehat agar terhindar dari paparan infeksi COVID-19.