iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FIA UI Dorong 10 IKM Depok Memasuki Pasar Ekspor

Pemerintah Kota Depok menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), berupa pendampingan kepada Industri Kecil Menengah (IKM). Sepuluh Industri Kecil Menengah (IKM) Depok didorong untuk memasuki pasar ekspor dan menjadi pioner ekonomi daerah.

FIA UI melakukan pendampingan berkelanjutan pada IKM yang bergerak di bidang handycraft, fashion, dan kuliner, selama periode November 2021-November 2022. Diharapkan, IKM Depok memiliki daya saing dengan memanfaatkan teknologi. “Salah satu pasar ekspor yang dituju IKM adalah Jerman. Pada saat pendampingan, Tim Pengabdi dan para IKM akan bekerja sama untuk mengidentifikasi pasar ekspor yang dituju,” ujar Ketua Klaster Riset Institusi Keuangan Prof. Ferdinand Dehoutman Saragih, pada kegiatan pendampingan pertama bertemakan Pemetaan Kebutuhan Pendampingan IKM Depok, pada akhir November lalu.

Prof. Ferdinand menekankan fokus area pendampingan yang tidak hanya terbatas pada aspek pengelolaan keuangan bisnis, namun juga perencanaan dan permodalan bisnis IKM untuk merambah pasar ekspor. Berdasarkan studi awal, area kebutuhan pendampingan terdiri dari pelaporan dan pengelolaan keuangan, pengemasan produk IKM, permodalan, pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran produk, pengelolaan laman produk, dan dukungan memasuki pasar ekspor.

“Setelah melalui acara curah pendapat dan diskusi, secara lebih fokus didapati kebutuhan pendampingan diantaranya perhitungan harga pokok produksi, strategi branding dan pemasaran produk, perencanaan dan pengelolaan keuangan bisnis, dan segmentasi pasar,” kata Prof. Ferdinand. Ia menjelaskan beberapa strategi yang akan dilakukan, pertama adalah pendampingan secara berkelompok menyusun model bisnis dari masing-masing IKM.

Adapun aspek yang perlu disusun adalah unique selling point, segmentasi pasar dan perhitungan harga pokok produk. Kedua, pendampingan secara individual untuk mendeteksi titik stres dari bisnis yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. Ketiga, pendampingan secara berkelompok, maupun secara individual untuk mencari solusi dan meningkatkan kapasitas pengelolaan bisnis IKM. Keempat, fasilitas dan pendampingan business pitch dengan investor-investor yang dapat mendorong IKM memasuki pasar ekspor.

Related Posts