id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Inkubator Rumahan untuk Bayi Prematur

 

Tergerak dari keinginan untuk membantu bayi prematur yang memerlukan inkubator yang aman dan murah, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA berinisiatif merancang inkubator rumahan yang dapat digunakan oleh orang tua bayi di rumah. Pria yang lahir pada 21 September 1954 ini berharap orang tua yang mempunyai bayi prematur akan terbantu dan tidak merasa takut dengan biaya perawatan bayi prematur yang mahal. Ketertarikannya bermula pada tahun 1989. Saat itu, Prof. Raldi berkunjung ke kediaman kakaknya yang berprofesi sebagai dokter anak. Di sana ia melihat sebuah inkubator yang sudah rusak. Menurut keterangan, sebelumnya ada bayi terpanggang di dalam inkubator bayi tersebut. Penyebabnya adalah suhu yang terlalu tinggi di dalam inkubator sehingga bayi mengalami overheating. Saat itu ia mencoba menganalisa apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Dengan latar belakang pendidikan Teknik Mesin, ia lalu tertantang untuk membuat inkubator bayi rumahan yang sederhana dan murah pembuatannya. Pada tahun 1994 ia mulai membuat penelitian dengan bahan kardus dan triplek yang dirancang sebesar ukuran inkubator bayi. Kendala yang dihadapi pada saat itu adalah dalam mengendalikan suhu di inkubator, sementara alat pengontrol elektronik buatan Eropa dan Jepang harganya cukup mahal.

Pada tahun 2006 ia melanjutkan penelitian tersebut di Laboratorium Perpindahan Kalor Departemen Teknik Mesin FTUI untuk program Appropriate Technology Implementation (ATI) IMHERE, yang didanai oleh DIKTI. Menurut Prof. Raldi, bayi yang lahir prematur mengalami hipotermia, sehingga harus langsung diletakkan di inkubator bayi untuk dihangatkan. Bayi memerlukan temperatur suhu lingkungan yang mendekati suhu kandungan ibunya. Berat bayi prematur, rata-rata 1,2 Kg, sangat kecil dibandingkan bayi normal. Saat baru dilahirkan, bayi belum memiliki energi yang cukup untuk beradaptasi dengan perubahan suhu tersebut. Jika tidak cepat ditangani maka bayi akan gemetar kedinginan. Teknologi pada inkubator bayi tersebut dirancang pada suhu 33-340C, lebih rendah sedikit dari suhu dalam kandungan yaitu 370C. Teknologinya menggunakan sirkulasi dan konveksi alamiah. Cara kerjanya yaitu udara dari bawah mengalir ke atas tanpa kipas angin dengan system ducting khusus dan sistem lubang fresh air. Pemanas yang digunakan yaitu lampu dengan watt kecil, yang telah diukur dengan kebutuhan kalor di ruang bayi. Inkubator bayi rumahan tersebut tidak menggunakan kipas angin sehingga bayi dapat merasa tenang karena tidak ada suara apapun di dalam inkubator. Bahan penyusunnya yaitu kayu yang bersifat isolatif terhadap kalor, juga aman dari kebocoran listrik. Sementara itu, kebutuhan listrik yang digunakan juga 10 kali lebih kecil dari inkubator pada umumnya yang digunakan di rumah sakit. Itulah alasannya mengapa inkubator ini dapat digunakan di rumah. Prof. Raldi menyarankan kepada orang tua untuk tidak menggunakan AC di kamar bayi, agar bayi tetap berada pada keadaan hangat.

Profesor yang gemar bermain musik dan menyanyi ini, tidak mempermasalahkan jika inkubator bayi miliknya ditiru orang lain. Ia justru senang karena berarti semakin banyak bayi yang mendapat menfaat inkubator bayi yang harganya terjangkau. Ia mengaku, saat ini kendala besar yang dihadapi orang tua bayi prematur adalah mahalnya biaya perawatan bayi pascadilahirkan di rumah sakit. Kedepannya, ia ingin menjalin kerjasama dengan instansi rumah sakit di seluruh Indonesia agar inkubatornya dapat tersebar secara luas. Saat ini, sudah puluhan bayi prematur yang mendapatkan manfaat inkubator bayi rumahan. Prof. Raldi menyediakan layanan peminjaman inkubator rancangannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Ia pun bersedia mengantarkan inkubator bayi tersebut ke rumah orang tua bayi di kawasan Jakarta Selatan dan Depok. Orang tua bayi tidak dikenakan biaya seperserpun. Kebanyakan, orang tua bayi mendapatkan informasi tentang peminjaman inkubator bayi, di blog https://koestoer.wordpress.com/ milik Prof. Raldi. Selain meminjamkan, Prof. Raldi juga memantau perkembangan bayi dari orang tuanya. Jika memerlukan peminjaman inkubator bayi gratis, dapat menghubungi Prof. Raldi di email koestoer@eng.ui.ac.id atau 08161992186. (KHN)

Related Posts