Penulis: Humairah Nur
Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI menggelar seminar daring bertajuk “Climate Change Challenge: Preparing for Indonesia’s Green and Sustainable Future” pada Jumat, (11/6). Dalam seminar ini, Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D, selaku Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development UI, memaparkan hal yang ia sebut konsep pembangunan Nature 5.0.
Nature 5.0. merupakan langkah strategis pertama dalam konsep pembangunan berbasis manusia sebagai pusatnya. Dalam konsep ini, pembangunan infrastruktur dirancang sebagai sebuah sistem, bukan hanya objek. Menurutnya, dengan adanya sistem, maka pembangunan antara alam dan manusia akan terjaga secara berkesinambungan, bukan hanya pada generasi saat ini. Konsep ini merupakan salah satu langkah strategis program pembangunan berkelanjutan yang dapat dilakukan Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Langkah strategis kedua yang dapat dilakukan adalah pembangunan industri alat dan mesin produksi. Jika alat dan mesin produksi dapat dibangun di dalam negeri, maka Indonesia dapat menghemat biaya produksi ekonomi sangat besar. “Hal ini karena alat dan mesin produksi untuk membangun infrastruktur dapat memakan 23% cost component dari keseluruhan operasional industri,” ujarnya. Ia juga menyarankan agar kredit murah diberikan kepada pengusaha infrastruktur.
Program-program pembangunan berkelanjutan ini penting untuk mencari keseimbangan antara pembangunan dan juga sustainability, yaitu keberlanjutan kualitas hidup manusia. “Karena isu lingkungan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat merupakan poin terpenting dalam sebuah pembangunan, apalagi di tengah kondisi perubahan iklim seperti sekarang ini. Ini juga yang harusnya menjadi fokus para pemangku kepentingan, baik bagi pihak Kemenkeu maupun pihak-pihak lain untuk mengeluarkan program-program pemberdayaan masyarakat,” katanya menjelaskan.
Isu perubahan iklim memang menjadi bahasan utama dari seminar daring yang digelar DISTP ini. Seminar daring ini dapat menjadi wadah diskusi sekaligus pintu gerbang untuk kerjasama kegiatan bersama antara UI dan para pemangku kepentingan untuk memitigasi perubahan iklim melalui pembangunan berkelanjutan. Selain Mohammed Ali, seminar daring ini menghadirkan dua narasumber utama lainnya, yaitu Febrio Nathan Kacaribu, S.E., MIDEC., Ph.D. (Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI), dan Prof. Drs. Jatna Supriatna, Ph.D. (Chairman, Research Center for Climate Change UI, Dosen Fakultas MIPA UI