id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Lestarikan Budaya Bangsa, UI Gelar Gebyar Wayang 2016

potehi

Komunitas Wayang UI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggelar Gebyar Wayang UI 2016 pada Jumat – Sabtu, 29 – 30 April 2016 di area Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya  (FIB) UI.

Acara ini merupakan kegiatan tahunan UI yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya wayang ke lingkungan kampus sekaligus mengantisipasi pudarnya kesenian wayang di Indonesia.

Kegiatan yang telah berlangsung dari tahun 2014 ini pada penyelenggaraan kali ini mengalami beberapa perubahan.

“Bila dulu-dulu kegiatan ini bernama Wayang Goes to Campus, sekarang namanya menjadi Gebyar Wayang UI. Selain itu bila biasanya dilakukan di Balairung UI, berhubung renovasi, saat ini tidak bisa dipakai,” ujar Koordinator Panitia, Dr. Ari Anggari Harapan, S.S., M. Hum.

Tema kegiatan pada tahun ini adalah “Budaya Memperkokoh Pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia.”

Pada hari pertama diisi oleh pameran-pameran dengan konsep Pasar Rakyat yang memamerkan barang-barang bernuansa ke-Jawaan seperti keris, wayang, gamelan, dan batik. Pasar rakyat ini digelar di sepanjang  selasar gedung II dan lobby gedung IX FIB UI.

Hari kedua berlangsung lebih semarak dengan diadakannya sarasehan yang mengangkat tema “Wayang dan Pembangunan Karakter Bangsa. ”

Sarasehan ini  mengundang  Prof. Dr. Soebroto, M.A, Dr. Hilmar Farid dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Drs. Wisnu Suhardono, dan Drs. Ir. Tarsoen Waryono, M.Si. sebagai narasumber.

Terdapat juga pertunjukan Wayang Potehi oleh Rumah Cinwa yang membawakan lakon Sun Go Kong Raja Gadungan, pertunjukan “Jaranan” Banyumasan, Tari Lengger Banyumasan, serta penampilan karawitan oleh Tim Karawitan UI.

Puncak acara dari kegiatan gebyar wayang ini adalah pergelaran wayang kulit Gagrag Banyumasan yang dilakukan semalam suntuk dengan lakon “Akulah Srikandi” oleh Dalang Ki Yakut Aghib Ganta Nuraidin.

Wayang Kulit Gagrag Banyumasan merupakan salah satu gaya pedalangan (pakeliran) yang berkembang di keresidenan Banyumas, dan merupakan salah satu pakeliran yang sanggup menghadapi perubahan zaman karena masih disukai oleh banyak masyarakatnya sendiri sampai sekarang.

Pakeliran ini memperoleh pengaruh dari seni pedalangan Surakarta dan Yogyakarta, akan tetapi mempunyai ciri khas tersendiri dengan penokohan Bawor dengan lagu Kembang Lepang serta Gendhing Banyumasan.

Gebyar Wayang 2016 ini diharapkan dapat meningkatkan minat anak muda terhadap wayang, serta budaya asli Indonesia agar tetap terjaga di generasi selanjutnya.

Penulis : Wanda Ayu

Related Posts

Leave a Reply