Tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) meraih Juara 1 dalam Digital Accounting Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Muda wilayah Jawa Timur Komisariat Jember. Ketiga mahasiswa tersebut berasal dari program studi Ilmu Administrasi Niaga FIA UI Angkatan 2022, yaitu Muhammad Reza Pahlefy, Brian Egbert, dan Muhammad Firza Arizian.
Dalam kompetisi yang diselenggarakan pada 25 Desember 2023 hingga 25 Februari 2024 tersebut, ketiganya mengangkat subtema Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dampak PPN terhadap penerimaan pajak yang sangat signifikan. Tema tersebut dipilih karena berkaitan erat dengan aspek-aspek bisnis, terutama dalam konteks proses produksi dan distribusi suatu barang atau jasa. Mereka juga menyoroti peran sentral Generasi Z dalam pengambilan kebijakan pajak.
Muhammad Reza Pahlefy mengatakan, PPN dikenal sebagai money maker bagi pemerintah karena memberikan kontribusi besar terhadap total penerimaan perpajakan setiap tahunnya. Namun, meskipun hampir semua penduduk pernah membayar PPN, masih banyak yang belum sadar dengan kontribusi pajak yang mereka berikan pada PPN. Faktor ini mendorong kami menyoroti pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya Generasi Z, akan peran PPN dalam konteks perpajakan.
Sebagai penerus masa depan, Generasi Z yang merupakan kelahiran tahun 1997 sampai 2012 diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam perumusan kebijakan dan pengembangan sistem perpajakan di Indonesia. Tanggung jawab mereka tidak terbatas pada pelaksana kewajiban pajak semata, tetapi juga sebagai penggerak inovasi dan pelaku ekonomi yang berkontribusi pada pembentukan regulasi perpajakan yang lebih adaptif, inklusif dan berkelanjutan.
Pendidikan pajak menjadi sangat penting bagi Generasi Z agar mereka memahami kewajiban pajak mereka dan dampaknya terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Lebih lanjut, dukungan Generasi Z terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, terutama melalui partisipasi aktif dalam usaha kecil dan menengah, dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah, kata Brian Egbert.
Berlatar belakang pendidikan Ilmu Administrasi Niaga, ketiganya mengungkapkan bahwa mereka perlu belajar lebih dalam mengenai pajak untuk memberikan hasil yang terbaik dalam kompetisi ini. Reza mengatakan bahwa mereka harus berulang kali memastikan Undang-Undang Pajak yang dibawakan sesuai dengan peraturan terbaru yang sedang dan akan diterapkan. Hal ini karena peraturan perpajakan selalu diperbaharui, khususnya untuk PPN, Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), Peraturan Menteri Keuangan (PMK), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dan Pajak Bangunan 1 (PB1).
Sementara itu, Muhammad Firza Arizian mengungkapkan, Saat ini kami sedang mengikuti sertifikasi profesi pajak dan akuntan untuk menyesuaikan kebijakan-kebijakan bisnis yang sesuai dengan peraturan pajak yang akan diterapkan. Sebagai persiapan sertifikasi tersebut, kami terus belajar dan mencoba mengimplementasikan langsung materinya melalui kompetisi. Melalui hal tersebut, kami sadar jika memutuskan belajar pajak, maka harus siap menjadi pelajar selamanya untuk menyesuaikan berbagai peraturan pajak terbaru.