Depok, 29 November 2024. Qatrunnada Surya Balqis, mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI), berhasil meraih Juara 2 Bidang Farmakologi/Farmasi Klinis pada Olimpiade Farmasi Indonesia (OFI) XI 2024. Kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang bersama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini dilaksanakan pada 1 hingga 4 November 2024 di Kota Padang, Sumatera Barat.
Farmakologi/Farmasi Klinis merupakan bidang lomba yang berisi farmakokinetika klinis, farmakologi/farmakoterapi penyakit infeksi maupun non infeksi, pelayanan tradisional atau obat bahan alam, dan beberapa soal dari bidang farmasetika/farmasi sains dan farmasi sosial/administrasi. Qatrunnada mengatakan, peserta tidak dibatasi dengan tema atau penyakit tertentu, sehingga hal yang dipelajari sangat beragam. Pada bidang ini, tahap pertama yang dilakukan adalah proses skrining resep sekaligus dispensing obat pada pasien.
Lebih lanjut, Kompetisi ini dilaksanakan melalui tiga babak, yakni babak penyisihan, semifinal, dan final. Dalam babak penyisihan, para peserta diuji dengan 100 soal dalam format CBT yang mencakup soal pilihan ganda (MCQ) dan soal Benar/Salah (B/S). Dari babak penyisihan ini, para delegasi dengan nilai tertinggi melaju ke babak semifinal, yang terdiri dari soal-soal B/S dan esai bedah kasus. Babak final terdiri dari tiga tahap, yakni pemecahan masalah, cerdas cermat bedah kasus, dan presentasi jurnal internasional.
Selain Qatrunnada, FFUI juga mengirimkan mahasiswa lainnya, yaitu Gita Jilan Mahira yang merupakan Finalis Bidang Farmakologi/Farmasi Klinis; Devia Sophia Rahmawati Sabadiman yang berhasil menjadi Finalis Bidang Farmasetika/Farmasi Sains; dan Tahaani Nur Alifah yang masuk dalam Finalis Bidang Farmasi Sosial/Administrasi.
Dalam prosesnya, mereka menjalani serangkaian persiapan intensif di bawah bimbingan dosen pembimbing. Setiap bidang yang dilombakan memiliki materi yang sangat spesifik, dan para delegasi fokus pada topik-topik praktis, seperti formulasi sediaan di bidang farmasetika, analisis data menggunakan SPSS di bidang farmasi sosial, serta skrining resep dan konseling di bidang farmakologi.
“Selain bimbingan akademik, kami (para delegasi) juga sering mengadakan sesi belajar mandiri dan kelompok untuk membahas soal-soal serta berbagi informasi terkait bidang masing-masing. Semua persiapan ini, kami jalani dengan semangat tinggi, hingga kami merasa siap menghadapi seluruh tahapan kompetisi,” ujar Qatrunnada.
Ia menambahkan, dalam proses dalam mengikuti kompetisi ini memberikan banyak pembelajaran, tidak hanya mengenai teori dan praktek kefarmasian, tetapi juga tentang nilai-nilai kerja sama, disiplin, dan kegigihan dalam menghadapi tantangan. Ia bangga dapat mengharumkan nama almamater dalam kompetisi nasional ini. Semangatnya semakin besar untuk dapat mengikuti kompetisi farmasi lainnya.
Dekan FFUI, Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., menyampaikan, “Saya sangat bangga atas semangat belajar dan berjuang dari para delegasi mahasiswa FFUI. FFUI berkomitmen untuk terus mencetak generasi profesional farmasi yang berkualitas, melalui berbagai kompetisi dan kegiatan akademik lainnya, guna mendukung kemajuan kualitas para farmasis/apoteker di Indonesia.”