Berpuasa aman bagi penderita maag. Namun, masih berkembang anggapan bahwa puasa dapat memperburuk gangguan sakit maag. Anggapan tersebut menyebar karena sebagian masyarakat berpendapat bahwa orang yang sakit maag harus makan dengan frekuensi sedikit dan sering.
Sakit maag terbagi menjadi sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Berdasarkan hasil penelitian, 70—80 persen sakit maag yang ada di masyarakat adalah sakit maag fungsional. Sakit maag fungsional terjadi akibat ketidakteraturan makan, kebiasaan mengonsumsi camilan yang tidak sehat sepanjang hari, makan makanan asam, pedas, coklat, dan keju. Merokok sepanjang hari juga menambah risiko memperburuk kondisi lambung. Selain itu, sakit maag juga berhubungan dengan faktor stres.
Berpuasa membuat jam makan menjadi teratur. Dengan begitu, akan mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat serta tidak merokok sepanjang hari karena sedang berpuasa. Selain itu, selama melakukan rangkaian ibadah puasa, mereka yang sakit maag akan lebih melakukan pengendalian diri dan lebih banyak beribadah. Puasa justru dapat membuat penderita sakit maaf fungsional sembuh.
Mitos lain seputar sakit maag yang muncul adalah anjuran untuk meminum obat maag agar terhindar dari gangguan lambung saat berpuasa. Mitos ini tidak tepat. Obat maag tidak diperlukan karena sakit maag justru akan membaik saat berpuasa.
Penulis: Dr.dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB,FINASIM, FACP.