Guna meningkatkan sistem keamanan di lingkungan Universitas Indonesia (UI), Unit Pelaksana Teknis Pengamanan Lingkungan Kampus (UPT PLK) UI mengikuti pelatihan dan tes kelayakan penggunaan drone yang diadakan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan Program Studi Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI. Kegiatan ini diikuti 8 personil pengamanan PLK UI serta 8 asisten dosen dan 2 mahasiswa dari FMIPA UI.
Peserta yang mengikuti pelatihan APDI harus memenuhi kriteria, yaitu Warga Negara Indonesia (WNI); minimal berusia 17 tahun; mampu membaca, berbicara, dan menulis, serta memahami bahasa Inggris; mendemonstrasikan penguasaan pengetahuan aeronautika dengan lulus tes pengetahuan aeronautika dasar; kondisi mental dan fisik dalam keadaan stabil; serta tidak mengonsumsi alkohol maupun narkoba.
Rangkaian pelatihan ini diselenggarakan pada 26–31 Juli. Ada dua tahap yang dilalui peserta selama pelatihan, yaitu pemberian teori secara daring tentang penggunaan pesawat drone dan uji kompetensi penggunaan drone yang berlangsung di halaman Rotunda UI. Dari uji kompetensi tersebut, seluruh peserta pelatihan dinyatakan lulus verifikasi dan lisensi untuk menggunakan drone. “Puji syukur saya dan peserta lainnya telah terverifikasi dan lulus lisensi dari APDI untuk mengoperasikan drone di lingkungan kampus, terima kasih doa dan dukungannya,” kata Sugeng, Tim Media dan Publikasi Humas PLK UI.
Menurut Tim Humas APDI, Anton Chandra, teori yang diberikan dalam pelatihan adalah tentang 12 aeronautical knowledge. Dua belas aeronautical knowledge meliputi peraturan terkait hak, batasan, dan pengoperasian penerbangan; klasifikasi ruang udara, persyaratan pengoperasian Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), dan pembatasan penerbangan; informasi resmi cuaca dan pengaruh cuaca; beban dan performa; prosedur darurat; crew resource management; prosedur komunikasi radio; penentuan performa; pengaruh fisiologis narkoba dan alkohol; pengambilan keputusan tentang aeronautika; pengoperasian bandar udara; dan prosedur inspeksi permulaan terbang serta perawatan pesawat udara kecil tanpa awak.
Tim Media dan Publikasi Humas PLK UI, Ali Sadikin, menuturkan, kedepannya PLK UI akan menerapkan aturan tegas dan ketat dalam penggunaan drone di lingkungan kampus. Menurutnya, langkah ini menjadi tata tertib bagi sivitas UI dan seluruh warga yang mengunjungi UI untuk tidak menggunakan drone tanpa izin dari pihak kampus. “Penerapan ini merupakan bentuk kewaspadaan UI terhadap masyarakat yang mengambil gambar tanpa adanya koordinasi dengan pihak UI melalui PLK UI,” kata Ali.
Rencananya, PLK UI, Geografi FMIPA UI, dan APDI akan berkolaborasi dalam penerbangan drone di lingkungan Kampus UI. Kerja sama tersebut disambut baik oleh perwakilan dari Geografi FMIPA UI, Riza Putera, S.Si., M.Si. Tim dari Geografi FMIPA UI akan membantu dalam mengatur pemetaan udara di lingkungan kampus, sementara Tim APDI berperan mengatur sistem pengoperasian drone. Ini dilakukan demi terjaganya keselamatan dan keamanaan di area UI.
Kepala UPT PLK UI, Ach. Mukhtarul Huda, S.H.I., S.H., M.Si., mendorong personil PLK untuk menjadikan UI sebagai perguruan tinggi yang memiliki sistem pengamanan kelas dunia. Kehadiran sistem pengoperasian drone di lingkungan UI dapat menambah nilai produktivitas dan mempercepat pemantauan gambar oleh tim PLK. “Alat ini akan lebih sering digunakan guna meningkatkan kualitas pengamanan UI agar lebih efisien, mudah, dan cepat,” kata Huda.
Drone merupakan pesawat yang dikendalikan secara otomatis melalui program komputer rancangan atau melalui kendali jarak jauh dari pilot di dataran atau di kendaraan lainnya. Alat ini disinyalir dapat mempermudah kinerja tim UPT PLK UI dalam mengamankan dan menertibkan Kampus UI, baik di Depok maupun Salemba. Keberadaan drone untuk mengambil gambar maupun video di area kampus dapat menjadikan UI sebagai perguruan tinggi yang memiliki sistem pengamanan terbaik di Indonesia.
