id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

gubes fibRabu (10/12/2014), Universitas Indonesia mengukuhkan dua guru besar tetap dari rumpun ilmu humaniora, yaitu Prof. Dr. Agus Aris Munandar (Guru Besar Tetap bidang arkeologi) dan Prof. Dr. phil. M. Julita Setiawati Darmojuwono, M.A. (Guru Besar Tetap bidang linguistik). Sidang pengukuhan dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.

Dalam acara pengukuhan tersebut, Agus Aris Munandar menyampaikan pidato berjudul “Archaeologica Pro Patria”. Pidato ini berbicara tentang peninggalan masa silam di Kepulauan Nusantara yang dikaji menggunakan ilmu Arkeologi.

Kajian ilmu Arkeologi di Indonesia telah berkembang pesat. Kajian ini tidak hanya menggali situs di darat. Sejumlah situs arkeologi di perairan pun telah diinventarisasi dan ditelisik lebih lanjut.

Agus juga menjelaskan beberapa kajian baru yang sudah dilakukan oleh mahasiswa arkeologi FIB UI, misalnya situs Batujaya pada tahun 1984 dan situs Gunung Padang yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat. Selain itu, benda cagar budaya di Indonesia akan terus bertambah.

“Kabar baiknya bagi mahasiswa Departemen Arkeologi FIB UI adalah semakin terbukanya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang Anda pelajari. Rebutlah peluang itu untuk menjayakan nama baik Universitas Indonesia,” tutur Agus Aris Munandar dalam salah satu kalimat pidatonya.

Sementara itu, M. Julita Setiawati Darmojuwono menyampaikan pidato yang berjudul “Bahasa, Budaya, dan Kognisi Sosial”. Penelitian ini dipengaruhi oleh pemikiran tiga linguis, yaitu Wilhelm von Humboldt (1767—1835), Karl Buhler (1879—1963), dan Ludwig Wittgenstein (1889—1951). Dengan pengaruh ketiga linguis tersebut, Julita Setiawati membahas hubungan timbal balik antara bahasa dan penuturnya.

Ia percaya bahwa bahasa menentukan pandangan semesta seorang penutur melalui kategori gramatikal maupun klasifikasi semantis. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara bahasa Indonesia dan bahasa Jerman. (FSN)

(Ilustrasi: ww.gettyimages.com)

Related Posts