id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pentingnya Standar Kompetensi Perawat Menuju MEA

fikFakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) mengadakan The 5th International Nursing Conference pada 16—18 September 2015. Bertempat di Mercure Hotel, konferensi ini merupakan salah satu acara dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-30 FIK UI.

Tema yang diangkat pada konferensi kali ini adalah “ASEAN Economic Community: Step Up Actions in Health and Nursing in Relation with Education, Service, and Research”. Tema ini diangkat karena pelayanan keperawaran menjadi salah satu bidang tenaga kerja dari tujuh pelayanan profesional yang akan mengalami mobilisasi antar-negara ASEAN pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun 2015.

Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI, konferensi ini digelar dengan tujuan agar para pendidik dan tenaga kesehatan dapat menyampaikan karya-karya ilmiah mereka sehingga diharapkan peserta yang hadir dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mereka sebagai tenaga kesehatan.

Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jendral Pendidikan dan Kemahasiswaan Pembicara dari ASEAN Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP didapuk sebagai keynote speaker pada hari pertama. Selain itu konferensi ini juga turut menghadirkan pembicara dari universitas-universitas internasional lainnya, seperti Prof. Wipada Kunaviktikul, Ph.D. (Chiang Mai University, Thailand), Chow Yeow Leng, Ph.D. (National University of Singapore), Prof. Huang, Mei-Chih (National Cheng Kung University, Taiwan), Dr. Tassana Boontong (President of Thailand Nursing and Midwifery Council).

Rangkaian acara konferensi antara lain terdiri dari seminar, oral dan persentasi poster yang merupakan hasil penelitian dari para peserta. Seminar dilaksanakan secara paralel di ruangan yang berbeda-beda dengan topik yang cukup beragam, di antaranya standar kurikulum perawat, standar pengajaran rumah sakit, serta isu kemudahan perizinan bekerja di negara-negara ASEAN.

Dalam persentasi-persentasi tersebut, secara garis besar terlihat perlu adanya standarisasi dan kompetensi yang bersifat regional bagi tenaga-tenaga keperawatan di ASEAN, bila penerapan MEA sudah benar-benar dilakukan secara menyeluruh. Bila hal ini tidak dilakukan, maka akan ada ketimpangan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga-tenaga perawat di ASEAN.

Pada akhir kegiatan konferensi di hari pertama, para peserta dan pembicara konferensi berkumpul di Balai Agung DKI Jakarta untuk menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI yang sekaligus sebagai bentuk penyambutan dari Pemrprov DKI untuk para peserta konferensi.

 

Penulis: Humas FIK

Related Posts