“Kesehatan dan kebugaran sejatinya bukan lagi pilihan namun kewajiban.”
Hal tersebut disampaikan dr. Edward Edo Tambunan, Sp.KO dalam pemaparannya tentang “Kesehatan Olahraga dan Pemeriksaan Kebugaran Jasmani pada Seminar Sehat dan Bugar, Sebuah Pilihan dan Tantangan.
Usia 25—30 tahun merupakan fase berhentinya peningkatan kekuatan otot dan menjelang 30 tahun ke atas kekuatan otot pun cenderung menurun, maka dari itu diperlukan aktivitas fisik untuk mempertahankannya. Aktivitas fisik memiliki kaitan yang cukup erat dengan terjadinya berbagai macam penyakit tidak menular.
Osteoporosis misalnya, tidak hanya terjadi pada kaum perempuan akibat adanya siklus menstruasi, namun bisa juga terjadi pada laki-laki didukung dengan faktor predisposisi merokok dan konsumsi kafein. Program 5000 langkah per hari merupakan salah satu aktivitas fisik yang baik jika dilakukan secara berkelanjutan.
Aktivitas fisik tidak melulu merupakan suatu kegiatan yang harus mengeluarkan keringat, indikator utama yang bisa digunakan adalah denyut nadi latihan (DNL) yang merupakan denyut nadi maksimal saat kita melakukan aktivitas fisik.
DNL dapat dihitung dengan pengurangan denyut nadi maksimal (220) dengan usia kita. Sementara itu, materi kedua pada seminar tersebut diberikan oleh Doddy Iskandan, S.Si, M.Kes, AIFO yang menjelaskan terkait metode pemeriksaan kebugaran jasmani. Tes yang paling mudah dilaksanakan adalah tes bangku karena merupakan tes ringan dengan ketinggian paling rendah untuk masyarakat awam.
Gaya hidup masyarakat yang menjadikan aktivitas fisik sebagai salah satu media bersosialisasi, tidak dipungkiri sering kali membuat kualitas aktivitas berkurang. Hal itu dikarenakan banyaknya selingan aktivitas lain yang menghambat, seperti berbelanja dan wisata kuliner saat melakukan aktivitas fisik. Ingin sakit atau sehat, hidup ini adalah pilihan, lakukan aktivitas fisik mulai dari sekarang.
Sumber : www.fkm.ui.ac.id