id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Penumpang Meningkat, Bandara Butuh Optimalisasi

optimalisasi-shutterstock

Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perekonomian suatu negara, pertumbuhan penumpang angkutan udara pun akan mengalami peningkatan.

Dalam 10 tahun terakhir, Revenue Passenger Kilometers (RPK) di seluruh dunia mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,7 persen per tahun. Sementara itu, untuk wilayah Asia Tenggara dalam periode yang sama pertumbuhannya sebesar 6,6 persen per tahun.

Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan lalu lintas udara di Asia Tenggara melebihi tingkat pertumbuhan dunia. Pertumbuhan penumpang angkutan udara yang pesat tersebut, tentunya harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur transportasi udara.

Anggaran pemerintah di bidang infrastruktur transportasi sangat terbatas. Untuk sektor infrastruktur bandar udara, pemerintah hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 19,5 trilliun per 5 tahun. Sementara, anggaran yang diperlukan untuk pengembangan 233 bandar udara adalah sebesar Rp 54 trilliun per 5 tahun.

Dengan pembiayaan sebesar Rp34,5 trilliun atau 63 % dari kebutuhan anggaran, berarti ada kebutuhan yang belum dapat terpenuhi. Perlu ada optimalisasi fasilitas bandar udara tanpa mengabaikan keselamatan penumpang.

Mengangkat permasalahan tersebut, Eny Yuliawati dari Departemen Teknik Sipil FTUI, meneliti dalam disertasinya yang berjudul “Model Sistem Dinamis pada Optimasi Fasilitas Bandara Berdasarkan Prediksi Penumpang”.

Disertasinya tersebut ia pertahankan dalam sidang terbuka promosi doktor yang diselenggarakan pada 14 Januari 2016 bertempat di Ruang Chevron, Gedung Dekanat FT UI.

Penelitian tersebut meneliti tentang salah satu upaya mendukung optimalisasi fasilitas bandar udara dengan mengembangkan model optimasi fasilitas bandara berdasarkan potensi prediksi penumpang angkutan udara, dengan menggunakan pendekatan sistem dinamis.

Keunggulan dari pengembangan model dengan pendekatan sistem dinamis adalah variabel yang digunakan untuk mengukur potensi demand ditentukan melalui proses systems thinking, yaitu penentuan variabel dengan mental model yang mempertimbangkan hubungan kausalitas antar-variabel secara dinamis, sistematis, logis dan realistis dari sebuah sistem yang bersifat kompleks.

Model prediksi penumpang angkutan udara yang komprehensif diharapkan dapat membantu dalam menganalisa pengambilan sebuah keputusan dalam mengoptimalkan fasilitas bandar udara.
Sumber : eng.ui.ac.id

Related Posts

Leave a Reply