iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peran Psikologi dalam Mendorong Resiliensi Keluarga

Depok, 28 Juni 2023. Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni menjadi momentum bagi setiap orang untuk merefleksikan nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga. Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPsi UI) sekaligus Ketua Kelompok Riset Studi Keluarga, Dr. Adriana S. Ginanjar, M.S., Psikolog, refleksi nilai-nilai keluarga perlu dilakukan sebagai upaya untuk memunculkan resiliensi atau ketahanan dalam keluarga.

Resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk pulih dari krisis dan tantangan yang ditemui dalam hidup. Tidak hanya individu, saat ini keluarga juga memiliki pengalaman-pengalaman yang sangat menantang atau situasi krisis yang disebabkan oleh beragam hal. Dengan adanya resiliensi keluarga, setiap anggota keluarga dapat saling memberikan dukungan saat terjadi masalah. “Dulu kita hanya menganggap keluarga harus harmonis, namun seiring berkembangnya zaman, konsep keluarga telah berubah. Bukan hanya harmoni, melainkan juga resilien,” ujar Dr. Adriana.

Menurutnya, kemampuan keluarga untuk beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan sangat penting di era modern saat ini. Keluarga harus memiliki kapasitas sebagai sistem fungsional untuk bertahan dan pulih dari tantangan, bahkan bangkit menjadi lebih kuat serta memiliki lebih banyak sumber daya dan potensi. Dr. Adriana menambahkan bahwa pengembangan attachment yang baik, komunikasi terbuka, dan dukungan antar anggota keluarga akan membantu anak-anak mengembangkan ketahanan diri secara individu maupun sebagai bagian dari keluarga.

“Resiliensi keluarga sangat dibutuhkan di era modern yang penuh dengan berbagai tantangan. Oleh karena itu, keluarga perlu mengembangkan berbagai aspek dan keterampilan untuk membentuk resiliensi keluarga. Beberapa di antaranya adalah dengan berpikir positif dan optimis, menjaga nilai-nilai agama dan spiritualitas, beradaptasi terhadap berbagai perubahan, serta saling mendukung dalam memecahkan sebuah masalah,” kata Dr. Adriana.

Ketahanan keluarga merupakan suatu konsep holistik yang merangkai alur pemikiran suatu sistem, mulai dari kualitas ketahanan sumber daya, strategi coping, dan appraisal. Resiliensi keluarga kemudian dipandang sebagai proses adaptasi terhadap tantangan untuk kesejahteraan psikologis. Hal ini juga menegaskan bahwa resiliensi keluarga merupakan sebuah kondisi kontinum, yaitu keluarga dapat menjadi lebih atau kurang resilien bergantung pada satu situasi tertentu.

Dalam rangka merayakan Hari Keluarga Nasional, Dr. Adriana mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk bersama-sama memperkuat ketahanan dan menciptakan keluarga yang tangguh. Dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, diharapkan keluarga-keluarga di Indonesia akan kokoh dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Selamat Hari Keluarga Nasional!

Related Posts