Depok, 16 Oktober 2024. Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) yang saat ini merupakan Ketua Senat Akademik UI, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, subsp. FER, MPH. Int. Aff. RANZCOG, FICRM., secara resmi menerima penghargaan gelar kehormatan tertinggi dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG) pada Minggu (13/10). Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Presiden RANZCOG Dr. Gillian Gibson di Wellington, New Zealand.
Sebelumnya, melalui surat resmi yang diterima oleh Prof. Budi Wiweko atau yang kerap disapa Prof. Iko (25/7), Presiden RANZCOG Dr. Gillian Gibson menyampaikan ucapan selamat atas kontribusi luar biasa Prof. Iko terhadap kesehatan Perempuan, khususnya di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. RANZCOG merupakan sebuah kolegium terkemuka di dunia yang terdiri dari dokter ahli obstetri dan ginekologi di tingkat Australia dan Selandia Baru yang berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan perempuan melalui pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi.
Dalam presentasinya, Prof. Iko menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga pengakuan atas kerja keras seluruh tim dan komunitas medis yang telah berdedikasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi di Indonesia dan Asia Tenggara. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk memajukan inovasi di bidang kesehatan, terutama dalam hal pemberdayaan perempuan melalui layanan kesehatan yang lebih baik dan akses yang lebih luas.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh rekan sejawat, para peneliti, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pengembangan ilmu kedokteran, khususnya kesehatan reproduksi. Ini adalah bukti bahwa sivitas UI memiliki tanggung jawab yang besar dalam menangani isu-isu kesehatan tingkat global,” ujar Prof. Iko.
Sebagai pionir di bidangnya, Prof. Iko turut mendirikan beberapa organisasi medis besar di Indonesia, yang berfokus pada inovasi dan penelitian kesehatan reproduksi. Di antaranya adalah Inovasi Indonesia untuk Teknologi Kesehatan, Pusat Penelitian dan Penulisan Teknologi Medis, Unit Dukungan Penelitian Klinis, serta Fasilitas Inti Bioinformatika di FKUI.
Selain itu, Prof. Iko juga telah membuat berbagai inovasi penting di bidang Genomik dan Kedokteran Presisi. Salah satu inovasi utamanya adalah pengembangan Nomogram Anti Mullerian Hormone (AMH) yang digunakan sebagai peramal usia biologis Perempuan.
Hingga saat ini, Prof. Iko telah menghasilkan lebih dari 140 publikasi di Scopus dan 62 publikasi di PubMed. Ia memiliki H-index 15 dan telah memenangkan berbagai penghargaan penelitian, termasuk Peneliti Terbaik FKUI selama beberapa tahun berturut-turut dan Best Paper Award di Asia Pacific Initiative on Reproduction. Inovasinya meliputi pengembangan teknologi reproduksi seperti SMART IVF dan Indonesia Kalkulator Oosit (IKO).
Pada penghargaan yang didapatkan ini juga mengakui peran besar Prof. Iko dalam mempererat hubungan antara RANZCOG dan Ikatan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia (InaCOG) serta Perhimpunan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Kolaborasi yang ia bangun telah mendorong berbagi pengetahuan antar organisasi, serta memperkuat kemitraan melalui Nota Kesepahaman (MoU) yang berfokus pada pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik dalam bidang obstetri dan ginekologi.