id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

RDP Standar Mutu UI, Wamenkes Tekankan Enam Pilar Transformasi Kesehatan yang Dapat Diintegrasikan Dengan Tridharma Perguruan Tinggi

Enam pilar transformasi kesehatan Indonesia yang diharapkan bisa menjadi acuan bagi lulusan Universitas Indonesia (UI), antara lain adalah Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Layanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan. Pernyataan tersebut disampaikan  Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Ketiga Pemutakhiran Standar Mutu UI. “Keenam pilar tersebut kemudian dapat diintegrasikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh sivitas UI,” ujar Prof. Dante.

Kegiatan RDP Pemutakhiran Standar Mutu yang dilaksanakan Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI dengan pemangku eksternal ini merupakan kali ketiga setelah sebelumnya diadakan pada 27 November 2023 dan 19 Februari 2024 untuk lingkup internal. RDP ini kali ini dilaksanakan sebagai langkah dalam menindaklanjuti arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Plt. Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA., mengatakan UI sendiri sudah memiliki Standar Mutu tahun 2017, tetapi harus dimutakhirkan segera dengan harapan tahun ini bisa menerbitkan Standar terbaru yang merupakan bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023. “RDP Ketiga Standar Mutu ini merupakan kebutuhan UI untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan eksternal agar dapat tersusun Standar Mutu yang bisa membawa UI mengatasi tantangan pendidikan Indonesia di masa depan,” ujar Prof. Dedi. Lebih lanjut ia juga menyampaikan, “Dalam rangka memutakhirkan SPMI diperlukan masukan dari Bapak/Ibu sebagai pemangku kepentingan eksternal yang diharapkan bisa menjadi masukan untuk SPMI yang sedang dalam proses pemutakhiran. Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk hadir dan berdiskusi hari ini, semoga bisa membawa UI yang dapat mengatasi tantangan pendidikan di masa depan,” kata Prof. Dedi.

Kepala BPMA UI, Prof. Sri Hartati Dewi Reksodiputro, Ph.D. mengatakan bahwa kegiatan RDP Ketiga ini menjadi langkah UI selanjutnya dalam proses Pemutakhiran Standar Mutu UI dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan terhadap draf Standar Mutu yang telah disusun. Proses Pemutakhiran Standar Mutu UI yang telah dilakukan BPMA bersama Tim Pemutakhiran Standar Mutu (PSM) saat ini sudah mencapai 75 persen. “Kami sudah mulai proses Pemutakhiran Standar Mutu sejak 2 tahun yang lalu dan kemudian harus diselaraskan dengan peraturan Menteri dan lainnya. Lalu draf yang telah kami susun kami bahas bersama direktur untuk kemudian dibahas bersama Pimpinan Universitas dan saat ini sudah jadi sekitar 75 persen,” ujar Prof. Sri Hartati.

Pemangku kepentingan eksternal UI yang diundang dalam acara sebagai narasumber antara lain adalah Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.; Sekretaris Jenderal Komite Nasional Kebijakan Governansi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Prof. Sidharta Utama Ph.D.; Deputi Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Edy Giri Rachman Putra, Ph.D.; dan Executive Vice President and Chief Administration Officer Paragon Corporation, Dr. A. Miftahuddin Amin, S.Si., S.E., M.M.

Prof Sidharta dalam pemaparannya menyampaikan pilar governansi yang harus dipertimbangkan untuk masuk ke dalam SPMI UI, antara lain adalah menetapkan kompetensi lulusan yang mengedepankan profesionalitas dan etika dalam proses seleksi, pembuatan kurikulum, asesmen belajar, atau alat penilaian kompetensi.

Sementara itu, Prof. Edy menyampaikan perhatiannya pada rasio Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang menurutnya masih cukup rendah, sejalan dengan luaran riset dan inovasi yang juga dinilai masih rendah. BRIN sendiri telah menetapkan tiga bidang sebagai indikator peradaban bangsa yang bisa disesuaikan UI dalam menyusun SPMI, di antaranya adalah riset inovasi, seni budaya, dan olahraga.

Nilai dan karakter etika juga menjadi hal penting menurut Dr. Miftahuddin Amin, terlebih di bidang industri. Kunci progress Paragon yang menurutnya perlu diterapkan oleh para lulusan UI adalah dapat melihat peluang dari setiap masalah dengan modal proses belajar (learning process) dan inisiatif perubahan (change initiative).

 

Penulis: Nabila Sahma Libriyanti | Editor: Finda Salsabila

Related Posts