Rabu (25/02/2015) Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., mengukuhkan dua Guru Besar Tetap Universitas Indonesia, yaitu Prof. Dr. Ratna Sitorus Sudarsono, S.Kp., M.App.Sc. sebagai guru besar bidang keperawatan dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) dan Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto sebagai guru besar sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pengukuhan yang berlangsung di Balai Sidang UI tersebut, dihadiri oleh beberapa tamu penting antara lain Prof. Dr. Boediono, M.Ec. (Wakil Presiden Indonesia 2009—2014), Jend. TNI. Dr. Moeldoko (Panglima TNI), dan H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua DPD RI), dan guru besar dari berbagai universitas.
Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto
Dalam pidatonya, Prof. Sudarsono—yang saat ini juga menjabat sebagai Sekertaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia periode 2014—2019—menyampaikan bahasan yang berjudul “Produksi Pengetahuan Berbasis Pengalaman untuk Mendukung Kebijakan Pemerintah Berbasis Pengetahuan: Sebuah Reflexivity Aplikasi SSM dan Peran Policy Sociology”. Pengaplikasian Soft System Methodology ini mulai diperkenalkan oleh Prof. Sudarsono di FISIP UI sekitar tahun 2009. SSM-based action research adalah alat produksi pengetahuan berbasis pengalaman. Jika dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang positivisme, ada perbedaan yang mendasar pada standar validitas. Standar validitas pada positivisme akan repeatability, sedangkan pada SSM-based action research akan recoverability.
Produksi pengetahuan melalui pengenalan dan aplikasi SSM-based action research itu berlangsung dalam atribut positional dan relational antara habitus keilmuan dan modal simbolik pada disiplin keilmuan sosiologi. Selanjutnya, SSM-based action research juga penting dikembangkan dalam kebijakan dan program pemerintah. Legislasi di parlemen yang kaya perspektif ilmu pengetahuan memerlukan engaged scientist yang bertindak menjembatani antara dunia kampus dan dunia luar kampus.
Prof. Dr. Ratna Sitorus Sudarsono
Dalam pidatonya, Prof. Ratna memperkenalkan sebuah model untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien yang telah diuji keberhasilannya. Model ini disebut sebagai Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP), yaitu suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai profesional) yang memfasilitasi perawat professional menagatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan pemberian asuhan keperawatan. Model ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan perawat pada standar, menurunkan angka infeksi nosokomial, serta memperpendek lama rawat inap seorang pasien.
Pengembangan MPKP di Indonesia ini juga tidak dapat terlepas dari permasalahan yang terkait pemberian asuhan keperawatan profesional, seperti penetapan jumlah tenaga perawat yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketidaktepatan dalam penataan tenaga kerja, ketidakmungkinan dalam pemberian asuhan yang berkesinambungan, ketidakmampuan perawat dalam berkolaborasi, dan permasalahan pasien yang tidak mungkin dianalisis secara komprehensif. Hal tersebut membutuhkan jalan keluar sehingga MPKP dikembangkan di berbagai rumah sakit untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait antara perawat, pihak rumah sakit, dan pasien.
Dengan dilantiknya kedua profesor tersebut semakin menambah jumlah guru besar tetap yang dimiliki UI yang kini mencapai 295 profesor. Prof. Ratna Sitorus Sudarsono merupakan Guru Besar Tetap bidang Ilmu Keperawatan ke-4 di Fakultas Ilmu Keperawatan UI sekaligus ke-4 di Indonesia. Sementara, Prof. Sudarsono Hardjosoekarto adalah Guru Besar Tetap bidang Sosiologi yang merupakan Guru Besar ke-35 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI. (FSN)