id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Bahaya Vape dan Kesehatan Paru-Paru

Depok, 23 Oktober 2024. Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) telah mengadakan kegiatan edukatif bertajuk “Peningkatan Kewaspadaan Bahaya Vape pada Remaja Usia Sekolah” pada Rabu, 25 September 2024, di SMAN 14 Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi para remaja mengenai risiko kesehatan dari penggunaan rokok elektrik atau vape, yang belakangan semakin populer di kalangan mereka. Melalui kegiatan ini, UI turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) ke-3, yakni kesehatan dan kesejahteraan, sebagai bagian dari komitmen UI terhadap 17 tujuan SDGs yang mencakup bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.

Dalam acara tersebut, Ns. Ai Aminah, S.Kep., M.Kep., mahasiswa Program Residen Ners Spesialis Keperawatan Onkologi di FIK UI, mengemukakan bahwa vape bukanlah alternatif aman dibanding rokok konvensional. Banyak remaja yang terpengaruh oleh pandangan ini, padahal vape dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti iritasi saluran pernapasan, peningkatan risiko penyakit jantung, kecanduan nikotin, dan bahkan penyakit paru-paru serius seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan E-cigarette or Vaping Associated Lung Injury (EVALI). Dalam paparannya, Ai Aminah juga membagikan data dari National Young Tobacco Survey (2020), yang menunjukkan peningkatan prevalensi penggunaan vape pada remaja usia 13-15 tahun dari 18% pada 2016 menjadi 19,2% pada 2019.

Penelitian dari Johns Hopkins Medicine (2021) pun menegaskan risiko yang ditimbulkan oleh bahan kimia dalam vape, seperti diacetyl, yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru parah, serta nikotin yang mempengaruhi perkembangan otak remaja. Upaya edukasi ini juga melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas interaktif, seperti permainan dan diskusi untuk membahas dampak negatif dari penggunaan vape. Para siswa berkesempatan menjadi “Duta Berhenti Merokok Vape” yang diharapkan dapat menjadi teladan di lingkungan sekolahnya untuk mendorong gaya hidup sehat.

Kampanye edukasi ini mendapatkan dukungan dari Puskesmas Kramat Jati yang turut mengapresiasi relevansi program ini dengan kondisi kesehatan remaja saat ini. Koordinator program dari Puskesmas Kramat Jati, Julita Sibarani, S.Kep., mengatakan, “Vape dan rokok adalah ancaman nyata bagi generasi muda. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap semakin banyak remaja yang memahami pentingnya berhenti menggunakan vape dan memilih gaya hidup sehat.”

Selain itu, acara ini juga memperkenalkan panduan perilaku hidup sehat CERDIK dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang mencakup cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres. Dekan FIK UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., mengungkapkan bahwa remaja sebagai generasi penerus perlu dijauhkan dari risiko buruk vape demi masa depan yang lebih baik. “Jika kita tidak segera bertindak, kita akan menghadapi krisis kesehatan yang lebih besar. Harapan kami, para siswa dapat menyadari risiko kesehatan nyata dari vape dan membuat keputusan yang bijak,” tuturnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Promosi Kesehatan Keperawatan Onkologi yang dibimbing oleh Prof. Dr. Yati Afiyanti, Skp., M.N., serta pembimbing klinik Dr. Tuti Nuraini, S.Kp., M.Biomed., dan Dr. Allenidekania, S.Kp., M.Sc. Dengan komitmen UI dalam mendukung pencapaian SDGs, kegiatan ini diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan remaja serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Related Posts