Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) saat ini menerbitkan 11 jurnal hukum, baik yang dikelola oleh Manajemen Fakultas, Bidang Studi, maupun Pusat Kajian di bawah Djokosoetono Research Center (DRC). Pada Selasa (28/2) lalu, Indonesia Law Review (ILRev) yang diterbitkan DRC FHUI berhasil terindeks Scopus. ILRev merupakan jurnal kedua yang terindeks Scopus setelah Indonesian Journal of International Law (IJIL) yang memperolehnya pada 2022.
ILRev adalah jurnal hukum peer-review akses terbuka, double-blind, yang diterbitkan DRC FHUI pada 2011 guna mengatasi kurangnya literatur ilmiah tentang hukum Indonesia yang dapat diakses dalam bahasa Inggris untuk khalayak internasional. Menyadari tantangan global dan interaksi hukum yang terus meningkat di negara-negara berkembang, ILRev juga menerima artikel tentang pembangunan hukum di kawasan ASEAN dan Global South. ILRev mendorong pendekatan hukum komparatif, multidisiplin, interdisipliner, dan sebagainya guna memperkaya perkembangan keilmuan hukum.
ILRev berfokus pada perkembangan terkini dari keilmuan hukum yang mencakup reformasi dan pembangunan hukum, isu-isu sosial kontemporer, serta perubahan kelembagaan di Indonesia. Dengan indeks Scopus yang berhasil diperoleh, ILRev diharapkan dapat meningkatkan kualitas penerbitan literatur ilmiah hukum di Indonesia dan penyebaran pemikiran hukum dari Indonesia ke kawasan regional dan internasional.
Dekan FHUI, Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M., menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu ILRev memperoleh indeks Scopus. Keberhasilan ini merupakan upaya kerja keras pengelola jurnal, pimpinan, serta sivitas akademika FHUI dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari program internasionalisasi FHUI.
Dr. Edmon berharap pengelola ILREV terus menjaga dan meningkatkan kualitas jurnal, sehingga dapat masuk dalam klasterisasi kualitas jurnal (quartile) sesuai mekanisme penilaian yang diterapkan Scopus. “Semoga pencapaian yang diperoleh ILRev ini dapat memberikan motivasi kepada jurnal-jurnal lainnya di bawah FHUI,” ujar Dr. Edmon.
Sementara itu, selaku Ketua DRC FHUI, Dr. Patricia Rinwigati menyampaikan bahwa pencapaian ILRev dalam indeksasi Scopus merupakan perjalanan panjang dan bukanlah hal yang mudah. “Akhirnya setelah 8 bulan penantian dan persiapan yang cukup panjang, ILRev masuk Scopus dengan komentar baik dari para reviewers. Harapan kami, ILRev menjadi wadah sumbangsih pemikiran para akademisi untuk dapat disampaikan kepada masyarakat luas sebagai referensi, baik nasional maupun internasional,” ujar Dr. Patricia yang merupakan staf pengajar FHUI.