Depok, 31 Juli 2024. Fransiskus Antonius Mahendra Harimurti, mahasiswa Program Studi (Prodi) Penyiaran Multimedia, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menjadi satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Indonesia pada kegiatan Youth Capacity and Building Training & Model APEC pada awal Juli lalu (3-6 Juli 2024) yang berlangsung di Taiwan. Pada kegiatan tersebut, ia bersama mahasiswa asal Taiwan, membuat sebuah proyek bertajuk “Empowering Athlete’s Career Growth: Fostering Mental Well-Being in APEC”.
Judul tersebut diangkat setelah melalui riset dan dari jejaring dengan negara-negara lain, seperti Australia, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam yang turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut. Selain itu, permasalahan yang sering terjadi pada atlet dari hampir semua economies yang mengalami kesulitan transisi karier setelah pensiun, juga menjadi latar belakang pemilihan judul.
Proyek Mahendra dan mitranya berfokus pada penyelenggaraan latihan bagi atlet melalui dua lokakarya setiap tahun. Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan membangun komunitas secara daring agar atlet dapat saling berjejaring dengan sesama atlet maupun pelatih.
“Persiapannya dimulai dari pembuatan concept notes berisi outline specific diantaranya project summary, objective dan alignment kemudian dipresentasikan di hadapan delegasi lainnya dan berhasil disetujui oleh tujuh negara yang artinya melebihi ketentuan minimal,” ujar Mahendra.
Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), merupakan organisasi antarpemerintah yang mempromosikan perkembangan ekonomi dan kemakmuran wilayah Asia Pasifik melalui berbagai proyek. APEC memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari seluruh member economies APEC untuk mengikuti pelatihan atau simulasi yang mengasah kemampuan dalam membicarakan dan membahas isu ekonomi terkait dalam konferensi resmi internasional dengan bantuan pendanaan penuh. Pada konferensi tersebut, proyek suatu negara harus di setujui member economies APEC dengan setidaknya mendapatkan minimal 6 co-sponsor untuk dijalankan.
Program tersebut merupakan salah satu implementasi kerja sama antara Program Pendidikan Vokasi UI dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO). Selain kerja sama dalam bentuk student mobility, program lainnya akan terus dikembangkan mulai dari pengajaran hingga student exchange antara sivitas akademika Vokasi UI dengan perwakilan universitas di Taipei.
Mahendra mengaku bahwa ia tertarik mengikuti berbagai program internasional karena value of giving back. Pengalaman tersebut meningkatkan efikasi (efficacy) dirinya karena berjejaring dengan mahasiswa dari mancanegara dan mendapatkan beragam perspektif. “Melalui kegiatan ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan teman baru. Saya berharap agar keikutsertaan saya pada program ini dapat menjadi salah satu bentuk gerakan generasi muda terhadap isu sosial ekonomi dunia. Selain itu, saya bisa memberikan kembali hal-hal yang saya miliki, pelajari, atau ketahui, khususnya kepada masyarakat kurang mampu,” ujar Mahendra.
Sebelumnya, salah satu kegiatan yang diikuti Mahendra adalah Youth Abroad Expedition #4 dengan tema Cikgu Mengajar di Malaysia pada November 2023. Ia bersama teman-teman asal Indonesia mengajarkan baca, tulis, hitung (calistung) kepada masyarakat di sekitar. Mahendra juga turut berpartisipasi pada kegiatan StudyXChange #4 yang diselenggarakan Global Youth Ambassador di Malaysia pada Mei 2024 lalu. Pada kesempatan tersebut, Mahendra bersama generasi muda lainnya memberikan pengajaran, aktivitas bersama warga, hingga edukasi seksual sejak dini kepada masyarakat.
Katanya, “Pada akhirnya, kegiatan internasional yang saya ikuti menjadi batu loncatan untuk saya dan generasi muda lainnya belajar, berkembang, dan memberikan kembali wawasan kepada masyarakat. Saya yakin generasi muda lainnya juga dapat mengeksplorasi dirinya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang mereka miliki agar berdampak positif bagi masyarakat sekitar hingga masyarakat dunia.”