iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Selai Rosela dan Susu Hanjeli Berbasis Herbal

Depok, 8 Agustus 2023. Tanaman Hanjeli, Stevia, dan Rosela, memiliki daya jual tinggi jika diolah secara baik. Hal ini disadari oleh tim dosen dari Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI), sehingga tertarik melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) tentang pengembangbiakan dan pengolahan tanaman tersebut. Tahun lalu, mereka melakukan pengmas di desa Sasakpanjang, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor Jawa Barat, tentang cara penanaman ketiga tanaman herbal tersebut.  

Tahun ini, tim pengmas dari FF UI tersebut turun ke lokasi yang sama untuk kegiatan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan perekonomian di desa tersebut dengan cara memberdayakan warga lokal. Salah seorang perwakilan tim pengmas, Dr. Fiky Yulianto Wicaksono, S.P., M.P., memberikan tips dan trik mengenai persiapan bibit, penanaman, serta pemeliharaan dari ketiga tanaman tersebut. 

“Menanam Hanjeli, Rosela, dan Stevia tidak sulit, tetapi perlu ketelitian dan ketelatenan dalam merawat agar tumbuh dengan baik sehingga ketika panen akan didapat tanaman dengan kualitas yang optimal. Penanam juga perlu mengetahui karakteristik tanaman tersebut agar tidak salah langkah, yang akan mengakibatkan gagal panen,” kata Dr. Fiky pada pengmas yang diadakan pada Minggu (23/7). 

Desa Sasakpanjang sejak tahun 2021 merupakan salah satu desa binaan Fakultas Farmasi UI. Pada kegiatan program pengmas ini, tema materi yang mereka sampaikan adalah tentang “Edukasi Pasca-Panen dan Pengolahan Produk Hasil Budidaya Hanjeli, Stevia, dan Rosela”.  

Materi berikutnya mengenai manfaat Hanjeli, Rosela, dan Stevia dari segi kesehatan yang disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., guru besar FFUI. “Ketiga tenaman ini memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Kandungan karbohidrat biji hanjeli jauh lebih rendah daripada jagung, beras, sorgum, millet dan barley, sementara kadar lemak, protein, vitamin B1 dan kalsiumnya lebih tinggi. Rosela memiliki manfaat sebagai antiobesitas, antioksidan, antimikroba, antihipertensi, efek laktasi, antiinflamasi, antikolesterol, hepatoprotektif, dan antimikroba. Stevia memiliki efek hipoglikemia, efek kardiovaskular, efek saluran cerna, dan aktivitas antimikroba,” ujar Prof. Berna yang juga staf pengajar Program Studi Herbal FFUI. 

Cara pengolahan pasca-panen dan penyiapan simplisia Rosela, Hanjeli, dan Stevia, dipaparkan oleh anggota pengmas lainnya, yaitu apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D. Ia menjelaskan karakteristik tanaman Rosela, Hanjeli, dan Stevia yang sudah siap panen, cara memanen, pengolahan tanaman tersebut, hingga menjadi sebuah produk sediaan yang siap dikonsumsi. Pelatihan tentang cara mengolah ketiga tanaman tersebut hingga menjadi produk yang dapat dikonsumsi, seperti Selai Rosela dan teh Rosela, juga diberikan tim pengmas FFUI.  

“Selai dan teh Rosela diambil dari kelopak bunga Rosela dan Susu Hanjeli berasal dari biji Hanjeli. Kedua produk tersebut diberikan pemanis alami dari daun Stevia yang sudah dikeringkan, pemanis ini dapat memberikan rasa yang manis dengan kandungan kalori yang jauh lebih rendah dari gula pasir,” kata apt. Roshamur yang juga staf pengajar FFUI. 

Pengmas yang didanai PT Phytochemindo Reksa, Taisho Pharmaceutical, serta Danone Aqua ini juga menyertakan praktik pembuatan kemasan, cara mengemas, serta edukasi komponen pengemasan yang menarik. Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FFUI, Prof. Dr. apt. Fadlina Chany Saputri, M.Si. mengatakan, “Desa Sasakpanjang merupakan desa pilihan, Human Initiative merekomendasikan desa ini karena inisiatif dan semangat warganya yang luar biasa. Oleh karena itu, kami berharap warga desa di sini tidak hanya mampu mengolah, tetapi juga dapat menghasilkan produk yang dapat diterima di pasaran. Mungkin saja menjadi produk ciri khas daerah yang diproduksi oleh warga Desa Sasakpanjang sendiri.” 

Rudi Sofyan, Ketua RW setempat turut menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada tim Pengmas FFUI. “Harapan kedepannya hubungan antara desa Sasakpanjang dengan UI akan terus berjalan dengan baik serta ilmu yang didapatkan bukan hanya sekedar mengenai proses penanaman saja, namun proses pengolahan juga didapatkan untuk memberikan kemanfaatan kepada desa,” kata Rudi. 

Related Posts