Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., dan Ketua Pengurus Yayasan Mangkunegara Surakarta, Sri Paduka Mangkoenagoro X, kemarin (Senin, 27/03) menandatangani Nota Kesepakatan Bersama (NKB) di Gedung Pusat Administrasi UI, Depok, Jawa Barat. Kerja sama tersebut bertujuan memperluas penyelenggaraan pendidikan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat antara UI dan Yayasan Mangkunegara Surakarta.
Prof. Ari dalam kesempatan itu mengatakan bahwa pendidikan tinggi harus melakukan investasi ilmu pengetahuan untuk memberikan nilai tambah bagi institusi dan masyarakat. “Melalui kerja sama ini, UI dan Yayasan Mangkunegara Surakarta berkolaborasi untuk mendukung dan melestarikan kebudayaan bangsa. Kerja sama ini diharapkan dapat menguatkan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, khususnya Pura Mangkunegaran dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,” ujar Prof. Ari.
Kerja sama tersebut mencakup lima poin penting. Pertama, penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pelatihan. Kedua, diadakannya kolaborasi riset dan pengembangan sumber daya. Ketiga, berkolaborasi dalam kegiatan ilmiah, kajian ilmiah, seminar, dan lokakarya. Keempat, penyelenggaraan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Terakhir, peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
Sri Paduka Mangkoenagoro X menyebutkan bahwa Mangkunegaran merupakan salah satu pusat kebudayaan Jawa. Adanya pengaruh globalisasi dan modernisasi, di sisi lain memunculkan kerinduan masyarakat terhadap budaya. “Melalui pengenalan budaya dan kerja sama dengan perguruan tinggi, impact akan semakin kuat dengan didukung oleh media dan kolaborator yang telah mengulik budaya-budaya sebelumnya. Harapannya, kita bersama-sama memberikan dampak yang besar, terutama dari sisi kebudayaan yang positif bagi masyarakat luas,” ujar Sri Paduka Mangkoenagoro X.
Sri Paduka menyampaikan bahwa manuskrip-manuskrip kuno masih tersimpan dengan rapi di Keraton Surakarta Hadiningrat Solo, yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Begitupun tarian dan banyak peninggalan lainnya di sana. Menurutnya, sebelum penandatanganan MoU ini, pernah didiskusikan berbagai bentuk peluang kerja sama dengan Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI.
Tahun lalu, Prof. Ari dan para wakil rektor, disertai Sekretaris Universitas UI, bersama jajaran pimpinan dari Pusat Administrasi Universitas, Fakultas, Sekolah, dan Program Pendidikan Vokasi, berkesempatan mengunjungi Keraton Surakarta Hadiningrat Solo. Mereka diterima secara hangat oleh Sri Paduka Mangkoenagoro X, yang juga merupakan alumni UI.
Pada penandatanganan MoU kemarin, sejumlah pimpinan UI turut hadir, yakni Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA; Dekan FIB, Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum.; Dekan Fakultas Hukum, Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H, LL.M; Direktur Kerjasama, Dr. Toto Pranoto, S.E,, M.M.; Kepala Biro Humas dan KIP, Dra. Amelita Lusia, M.Si.; Kasubdit Kerjasama Akademik UI, Dr. Eko Saka Purnama; Kasubdit Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit Usaha (DPPU) UI Ahmadi Siringgo Ringgo; serta Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Program Pendidikan Vokasi, Deni Danial Kesa, MBA., Ph.D.
Penulis: Giany| Editor: Sasa