Depok, 20 Juni 2023. Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) mengajak anak Sekolah Dasar kelas 4–6 di wilayah Jabodetabek untuk ikut berpartisipasi dalam membuat rancangan tata kota yang ideal melalui media game Roblox. Kegiatan bertajuk “Perancangan Tata Kota melalui Game Roblox bagi Generasi Alfa” ini bertujuan untuk melatih anak-anak belajar urun pendapat dalam perencanaan kota.
Kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) yang berlangsung pada April hingga Juni 2023 ini diselenggarakan oleh tiga program studi dari Departemen Sosial Humaniora Terapan, yaitu Manajemen Bisnis Pariwisata, Produksi Media, dan Hubungan Masyarakat. Beberapa dosen yang terlibat, antara lain Dr. Poeti Nazura Gulfira Akbar, S.T., M.Sc.; Anisatul Auliya, SST.Par., M.Par.; Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom.; dan Mareta Maulidiyanti, S.Sos., M.M.
Menurut Dr. Poeti selaku Ketua Pengabdi, penggunaan game sebagai media pembelajaran diharapkan dapat membuka mata khalayak bahwa game tidak selalu memberi pengaruh buruk kepada generasi muda. Bagi generasi Alfa yang sangat akrab dengan teknologi digital, penggunaan permainan sebagai bentuk arena belajar dan berkreasi adalah hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika eksplorasi anak terkait persepsi kota ideal melalui penggunaan medium game Roblox dapat digali secara mendalam.
“Persepsi anak atas kota ideal, terutama terkait pembangungan Ibu Kota Nusantara, penting karena mereka yang akan menempati dan mengembangkan kota tersebut. Untuk mengetahuinya, dalam pengmas ini, para peserta melaksanakan beberapa tahapan. Pertama, para peserta diminta membuat denah kota di rumah masing-masing selama seminggu. Kemudian, saat kegiatan berlangsung, mereka diarahkan untuk membangun denah kota. Dari denah tersebut, peserta diwawancara untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi mereka atas perencanaan pembangunan kota,” ujar Dr. Poeti.
Berdasarkan denah kota yang dibuat, tergali beberapa persepsi anak mengenai kota yang ideal. Generasi Alfa rata-rata menginginkan kota dengan tingkat polusi rendah; memiliki akses mudah untuk pelayanan publik dan fasilitas umum (kantor polisi, rumah sakit, dan taman/ruang terbuka hijau) di sekitar pemukiman; serta adanya perkantoran dan sekolah yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Persepsi tersebut senada dengan keinginan mereka untuk tinggal di kota berpolusi rendah.
Di akhir sesi, para dosen memberikan materi terkait kota ideal menurut urban planning, penggunaan game sebagai alat edukasi, dan branding kota. Dari pemaparan tersebut, Annisa Kurnia Dewi, orang tua salah seorang peserta, menyebut bahwa kegiatan pengmas ini banyak memberikan manfaat bagi anaknya. Ia mengatakan, “Edukasi menggunakan medium game yang diberikan para dosen Vokasi UI ternyata menjadi suatu pembelajaran baru bagi anak-anak. Mereka dapat belajar sambil melakukan hobi dan kesenangan mereka.”