id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Strategi Mendorong Perkembangan Kendaraan Listrik di Indonesia

Penulis: Irfan Maulana

Universitas Indonesia menggelar webinar bertemakan “Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional” pada Kamis, 24 Juni 2021.  Salah satu narasumber dalam webinar tersebut, Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia menyampaikan berbagai strategi yang harus dilakukan untuk mendorong perkembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Makmur menuturkan bahwa ada tiga faktor untuk mendorong pertumbuhan EV (Electric Vehicle) di Indonesia. Faktor pertama adalah membuat kebijakan dan peraturan oleh pemerintah. Dalam strategi ini, pemerintah sejauh ini telah mendorong pertumbuhan kepemilikan EV di Indonesia melalui berbagai kebijakan dan peraturan yang dibuat. Salah satu diantaranya adalah PP No.73 tahun 2019 yang mengatur bahwa PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewa) dari kendaraan EV adalah 0%.

“Harga EV rata-rata di atas satu miliar, dengan adanya kontribusi dari PPnBM 0% ini mangkanya itu juga mendorong terjadinya EV di Indonesia,” ujar Makmur.

Tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah daerah juga membuat kebijakan dan peraturan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Salah satu contohnya adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mengeluarkan dua Peraturan Gubernur, yaitu Peraturan Gubernur No.88 tahun 2019 yang mengatur bahwa kendaraan EV bebas ganjil genap dan Peraturan Gubernur No.3 tahun 2020 yang mengatur bahwa BBN-KB kendaraan EV sebesar 0%.

Faktor yang kedua untuk mendorong perkembangan EV adalah diperlukan perubahan persepsi dari masyarakat umum. Untuk merubah persepsi tersebut diperlukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai keuntungan menggunakan EV, salah satu keuntungannya adalah  biaya pemakaian listrik yang sangat murah dibandingkan pemakaian BBM, yaitu satu berbanding lima.

Faktor yang ketiga adalah menyediakan baterai dan infrastruktur yang memadai untuk kendaraan EV. Makmur menyampaikan bahwa Indonesia patut berbangga karena Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Nikel adalah bahan yang esensial dalam memproduksi baterai. Hal tersebut tentu bisa menarik para investor untuk membuat pabrik baterai di Indonesia. Selain itu, untuk mendorong penggunaan EV PLN bersama Hyundai dan beberapa pihak membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.

Tren penjualan kendaraan listrik di Indonesia mengalami kenaikan selama 10 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2020. Pada tahun 2020 penjualan EV secara global mengalami peningkatan sebesar 43% dibandingkan dengan tahun 2019.  Peningkatan penjualan EV diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2030 sebesar 25%.

Makmur juga menjelaskan bahwa penggunaan EV akan membantu mengurangi tingkat emisi yang masih tinggi di dunia. Hal itu yang melatarbelakangi berbagai negara di dunia membuat kebijakan untuk mendorong penggunaan EV. Salah satunya Indonesia yang kontributor terbesar kedua emisi CO2berasal dari transportasi.

Related Posts