id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tantangan Membentuk Citra Positif Dokter Indonesia

FK UI

Memperingati Dies Natalis ke-66, Fakultas Kedokteran (FK) UI mengadakan acara sarasehan dan tumpengan akbar pada Kamis (4/2/2015) di Ruang Senat Akademik Fakultas, Kampus UI Salemba.

Tema yang diangkat dalam seminar Dies Natalis FKUI ini adalah Meningkatkan Citra Dokter Indonesia: Dilema Antara Pemerataan Distribusi Tenaga Dokter & Perlindungan Profesi di Daerah Terpencil.

Menurut Dr.dr. Taufik Jamaan Sp. OG sebagai Ketua Panitia, citra dokter saat ini berada di titik yang sangat rendah akibat berbagai faktor dan tantangan.

“Citra ini dibentuk oleh pemberitaan media, karena banyak kasus-kasus malpraktik atau berita-berita negatif dokter yang diberitakan. Padahal kan itu semua hanya kasus, tidak bisa digeneralisir,” ujarnya.

Menurut Taufik, nilai utama seorang dokter adalah membantu, menolong orang lain dan masyarakat.
Nilai utama dokter ini tercermin dari fakta bahwa dokter tetap menjadi salah satu profesi yang paling banyak tersebar di seluruh pelosok tanah air, terutama daerah-daerah terpencil.

“Namun apresiasi terhadap dokter-dokter ini masih dirasa kurang, terutama masalah supervisi, keamanan, serta sisi jaminan finansial dan kesehatan,” ujar dr. Aries Perdana Sp. An (K), Kepala Departemen Anestesi FKUI/RSCM.

Masalah apresiasi ini sangat terkait dengan masalah regulasi pemerintah untuk dunia kedokteran yang seyogyanya memberikan kepastian perlindungan untuk insan dokter Indonesia.

Masalah regulasi ini akan sangat besar peranannya ketika arus tenaga kesehatan asing masuk ke Indonesia di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini.

Menurut dr. Dyah Agustina yang menjadi salah satu pembicara, harusnya pemerintah membuat regulasi perlindungan seperti Amerika dan Filipina yang mensyaratkan tenaga kesehatan yang masuk ke negara mereka harus melewati ujian tertentu atau beralih kewarganegaraan.

Masalah lain adalah tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap dokter dalam negeri yang semakin rendah, dan hal ini sangat terkait dengan citra dokter Indonesia di mata masyarakat.

Rangkaian dies natalis ini disponsori oleh alumni FKUI angkatan 1991 yang juga membentuk Yayasan Rajawali Efka yang bertujuan memberikan beasiswa bagi mahasiswa FKUI yang kurang mampu.

Selain itu yayasan ini juga melaksanakan program-program pengabdian masayarakat dan seminar-seminar kesehatan di kota-kota besar di Indonesia.

Related Posts

Leave a Reply