iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tiga Mahasiswa UI Juarai National Tax Olympiad Tax Compar 2023

Tiga mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi Fiskal, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih Juara 1 dalam Perlombaan National Tax Olympiad (NATO) Tax Compar 2023 yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Perpajakan (KSMP) Tax Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Ketiganya merupakan Michael Parulian Marbun, Sahira Nafisa Putri, dan Jessyca Wulandari.

Ketiga mahasiswa tersebut berhasil menduduki peringkat pertama pada olimpiade di bidang perpajakan ini usai mengalahkan tim yang berasal dari Perguruan Tinggi lain dalam tiga babak, yaitu babak pilihan ganda, babak esai, dan babak studi kasus. Olimpiade yang diselenggarakan pada 30 September 2023 tersebut mengambil tema “Dinamika Perekonomian melalui Digitalisasi Perpajakan dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi Berkelanjutan.”

Pada babak pertama yaitu babak penyisihan, ketiganya menyelesaikan satu paket pilihan berganda. Soal-soal pilihan ganda meliputi topik Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Meterai, dan Akuntansi Pajak. Pada tahap ini, ketiganya berhasil menyelesaikan pilihan ganda tersebut usai belajar dan berlatih sebelum mengikuti lomba ini.

Setelah masuk ke tahap semifinal, proses kompetisi semakin berat dan sulit. Selain mengerjakan soal pilihan ganda seperti di babak penyisihan, mereka juga harus mengerjakan soal esai seputar perpajakan nasional. “Di babak kedua, ada soal pilihan ganda dan esai. Materinya mencakup hal yang sama, namun tingkat kesulitannya lebih tinggi. Untuk babak final, kita mulai mengerjakan studi kasus yang materinya mencakup topik yang tengah hangat maupun materi lainnya seperti pajak karbon, pembaruan administrasi pada sistem Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan lain-lain,” kata Sahira Nafisa Putri.

Jessyca Wulandari mengungkapkan bahwa ketiganya memiliki strategi untuk meraih kemenangan, yaitu dengan cara membagi materi untuk didalami setiap anggota sehingga masing-masing anggota memiliki bidang keahlian masing-masing. Pada akhirnya, setiap orang dapat saling mengelaborasi jawaban ketiganya ketika menghadapi soal esai maupun studi kasus. Hal ini yang membuat mereka unggul dibandingkan tim lainnya.

Namun, ketiganya juga menghadapi sejumlah tantangan saat berkompetisi. “Tantangan terbesar yang kami hadapi terkait dengan aspek mental. Karena ini olympiad, jadi kami tidak tahu bagaimana jenis soal yang akan keluar dan seperti apa juri-jurinya. Selain itu, di sini juga kami berpacu dengan waktu secara real time sehingga agak tegang,” kata Jessyca.

Dengan strategi yang terorganisir dan kerja tim yang solid, ketiganya berhasil mengatasi berbagai tantangan hingga akhirnya memenangkan kompetisi. Mereka percaya bahwa setiap keberhasilan selalu disertai dengan perjalanan penuh pembelajaran. “Kegagalan terjadi karena dua hal, yaitu orang yang berpikir tetapi tidak bertindak dan orang yang bertindak tetapi tidak berpikir. Menang itu bonus, tapi proses dalam mengejar kemenangan itu memberi banyak pelajaran bagi kami,” ujar Michael Parulian Marbun.

Related Posts