id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tips Sehat Makan Nasi Padang

Masakan Padang selalu menarik untuk dibicarakan. Siapa yang tidak kenal masakan Padang? Hampir di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dan di kota-kota besar dunia dapat ditemukan restoran atau rumah makan yang menjual nasi Padang.

Dari sudut kesehatan, nasi Padang selalu dihubungkan dengan makanan tinggi lemak dan kolesterol serta kandungan makannya banyak mengandung purin sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat  darah. Apakah demikian adanya?

Tetapi sebenarnya kalau kita tahu bagaimana kita secara bijaksana makan nasi Padang, kita tetap bisa menikmatinya dan tetap sehat.

Ada hal yang memang harus diperhatikan, bahwa masakan Padang yang disajikan di restoran Padang dalam bentuk jeroan dan sea food. Belum lagi masakan Padang diulang-ulang untuk dipanaskan, gulai masakan Padang yang lezat tersebut akan banyak mengandung kadar lemak jenuh yang berisi kadar kolesterol tinggi.

Yang pada akhirnya akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (kolesterol LDL) misal rendang atau gulai ayam atau kambing yang dipanaskan berulang-ulang, jelas kadar kolesterolnya akan semakin tinggi.

Masakan Padang yang memang sebagian besar mengandung kadar kolesterol tinggi, tetapi dalam setiap hidangan makanan di rumah makan Padang selalu juga dihidangkan  sayur-sayuran mentah seperti ketimun dan rebusan daun singkong.

Serat yang terkandung dalam kedua sayuran ini dapat membantu mengurangi asupan kolesterol di usus halus. Pada umumnya kedua macam sayuran ini selalu tersedia di rumah makan Padang.

Bumbu yang menjadi penyedap rasa dalam kandungan makanan Padang ternyata mengandung antioksidan yang tinggi untuk menetralkan racun yang ada di dalam tubuh kita.

Usahakan hanya mengosumsi satu macam lauk. Satu hal lagi yang kadang perlu diperhatikan kadar garam yang tinggi, lidah kita bisa mengukur asin atau tidaknya makanan tersebut. Kurangi makanan yang terlalu asin, sudah ada penelitiannya bahwa makanan Padang aman asal tidak berlebihan dikonsumsi.

Apalagi dikonsumsi dengan sayur-sayuran dan ditutup dengan buah-buahan. Mengenai waktu yang tepat kapan buah dapat dikonsumsi, sebenarnya tidak ada patokan waktunya sebelum atau sesudah makan.

Lambung kita seperti sebuah kantong, jika diisi pasti akan penuh dan kalau sudah penuh pasti tidak bisa menampung makanan lagi. Apa yang akan terjadi kalau terus kita makan, maka kita akan merasa kembung dan bisa saja malah menjadi muntah.

Oleh karena itu yang penting bagaimana kita bisa mengatur agar buah tetap bisa dikonsumsi saat kita makan. Kalau ingin sebelum makan paling tidak kita cenderung akan membatasi makan kita, tapi kalau dikonsumsi sesudah makan dan kita tidak menyisakan tempat di lambung kita untuk buah bisa saja karena kekenyangan kita tidak mengonsumsi buah.

Apalagi biasanya suasana di rumah makan Padang membuat kita tidak bisa berlama-lama karena sudah ada tamu lain yang juga akan makan.

Bagaimana dengan minum, sebaiknya sesudah makan kita mengonsumsi air putih hangat atau minum teh tawar hangat yang selalu diberikan gratis kalau ke rumah makan Padang.

Penulis : Dr. Ari Fahrial Syam

Related Posts