iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI dan Kemenko Marves-Ocean X-BRIN-IPB-Konservasi Indonesia Bahas Riset Kemaritiman dan Ekosistem Kelautan

Depok, 16 Juli 2024. Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Riset dan Pengembangan (Risbang) bersama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyelenggarakan seminar University Lecture and Research Tour. Acara ini merupakan kolaborasi dengan Ocean X, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Konservasi Indonesia. Seminar bertema “Biodiversity, Oceanography and Marine Pollution” dilaksanakan pada Selasa (9/7) di Aula Gedung Laboratorium Multidisiplin Pertamina, FMIPA UI.

Direktur Riset dan Pengembangan, Munawar Khalil, S.Si.,M.Eng.Sc., Ph.D, menyampaikan tantangan yang dihadapi lautan saat ini yaitu penurunan keragaman hayati hingga polusi laut yang kian meningkat. “UI berkomitmen untuk mengambil peran aktif dalam mengembangkan riset kemaritiman dengan kolaborasi Internasional dan multidisiplin. Ini sebagai kunci untuk dapat memajukan dan mencapai signifikansi kemandirian dalam bidang kemaritiman dengan memanfaatkan keahlian dan fasilitas yang ada,” ujar Munawar.

Beberapa pembicara pada seminar University Lecture and Research Tour diantaranya, Science Program Director OceanX, Dr. Mattie Rodrigue; Dosen Departemen Sains dan Teknologi IPB, Prof. Agus Saleh Atmadipoera; Peneliti BRIN, Dr. Pipit Pitriana; Megafauna Scientist, Ismail Syakurachman dan Dosen Departemen Biologi, Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc.

Ocean X adalah sebuah lembaga inisiatif eksplorasi laut yang didedikasikan untuk menjelajahi lautan dunia, menggabungkan sains, teknologi, dan media untuk membawa kisah penemuan, pencapaian ilmiah, dan keindahan lautan kepada dunia. Tujuannya adalah untuk menciptakan komunitas global yang terdiri dari penjelajah, ilmuwan, dan pendongeng yang berdedikasi untuk mendidik, menginspirasi, dan melindungi lautan guna mendorong perubahan positif.

Dr. Mattie mengungkapkan bahwa mengeksplorasi laut bukan hanya lewat penelitian, melainkan juga dengan cara menggabungkan ilmu pengetahuan dengan kisah menarik tentang kehidupan bawah laut. “Setiap program penelitian, kami melibatkan kolaborator global yang membantu memahami kebutuhan ilmiah di berbagai bidang. Kami bekerja sama dengan lembaga ilmiah, LSM, dan institusi akademik untuk memastikan relevan dan bermanfaat,” ujar Dr. Mattie.

Berikutnya, Dr. Pipit menjelaskan salah satu riset bersama Ocean X pada leg 3 menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk eksplorasi laut dalam. ROV ini mampu mencapai kedalaman hingga 8.000 meter, digunakan untuk mengambil sampel air, sedimen, dan biota laut. Selain ROV, terdapat juga dua kapal selam (submersible) yakni, Nadir dan Neptu. Nadir lebih difokuskan untuk media, seperti fotografi dan film, sementara Neptu khusus penelitian, dilengkapi dengan tangan mekanik dan penghisap untuk mengambil sampel.

Prof. Agus Saleh menyampaikan peluang bagi Indonesia untuk mewujudkan pelestarian dan pengembangan kelautan. Melalui kolaborasi tersebut Indonesia berperan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin ke-14 yaitu menjaga ekosistem laut (life below water). Selain itu, berkontribusi dalam event Internasional seperti 2nd International Indian Ocean Expedition (IIOE) dan UN Decade of Ocean Science for Sustainable Development.

Laut Indonesia berpotensi mengalami peningkatan pencemaran laut (marine pollution) yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kesehatan makhluk hidup laut. Dr. Mufti mengatakan, dengan meningkatnya jumlah polutan seperti kantong plastik, botol, dan alat pancing, dapat melukai atau membunuh satwa laut yang menelannya atau terperangkap, sementara mikroplastik dari degradasi plastik dapat masuk ke rantai makanan laut.

Penyelenggaraan acara ini mendapat apresiasi dari Wakil Dekan FMIPA UI, Prof. Dr. rer. nat. Budiawan. “Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akademik serta publik tentang pentingnya penelitian dan konservasi keanekaragaman hayati laut. Kerja sama antara institusi pendidikan, pemerintah, dan organisasi konservasi seperti ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut di masa depan,” katanya.

Related Posts