iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI dan Toyota Sepakati Lakukan Kolaborasi Riset Bidang Ketenagakerjaan, Transportasi di Perkotaan dan Transisi Energi Berkelanjutan

Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) memiliki visi yang sama dengan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam pengembangan teknologi yang berkelanjutan. Hal ini tercetuskan pada saat kegiatan factory visit SIL-SKSG UI ke Unit Component Plant PT TMMIN di Karawang pada 27 September 2023.

TMMIN merupakan salah satu anak perusahaan dari Toyota Motor Corporation yang berperan sebagai produsen sekaligus pengekspor produk-produk Toyota. Telah mengambil peran penting dalam perkembangan industri otomotif Indonesia selama lebih dari lima dekade, PT TMMIN kini memiliki lima pabrik dengan teknologi ramah lingkungan yang telah beroperasi di Sunter dan Karawang.

Aksi nyata PT TMMIN dalam menjalankan visi keberlanjutan tersebut terlihat melalui pengembangan tata ruang dalam setiap plant, efisiensi capital stock, penggunaan teknologi yang tepat guna, hingga pengelolaan wastewater yang baik. Manajemen perusahaan pun turut dilibatkan dalam setiap evaluasi dan langkah-langkah produksi sehingga produksi menjadi optimal.

Menurut Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, aspek Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal terpenting dalam proses optimalisasi produksi serta evaluasi harian. Pencatatan setiap abnormalitas dan error juga menjadi langkah stratejik untuk pengembangan produksi yang berkelanjutan. “PT TMMIN membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dalam riset sebagai bentuk interaksi antara dunia usaha dan dunia pendidikan, filling the gaps satu sama lain,” kata Bob kepada 52 sivitas akademika UI yang hadir.

Dalam sesi factory visit tersebut, Bob Azam turut didampingi segenap jajarannya, Kepala Divisi Human Resources, I Made Surya; Deputy Kepala Divisi Plant Administration, Agus Arifianto; Manager Safety & Health, Anys Yudijanto; Manager Corporate Social Responsibility, Syaefudin Juhri; dan Chief Executive, Irwin Tristanto.

Ketua Unit Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) SIL – SKSG UI, Dr. Kurniawaty Iskandar, M.A. sebagai penggagas kolaborasi 6 klaster riset SIL-SKSG dengan Toyota, berharap program ini dapat membawa manfaat di kedua belah pihak, baik bagi dosen dan mahasiswa S2 dan S3 SIL-SKSG maupun Toyota. Kolaborasi riset terkait strategi dan peluang industri otomotif multikorporat besar di Indonesia, pengembangan teknologi, dan pengelolaan human capital, dapat didekati melalui perspektif multi-inter-transdisiplin yang menjadi warna khas SIL-SKSG UI pada level pascasarjana.

Adapun 3 klaster dari SKSG yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Klaster Riset “Labor, Mobility and Community Development” yang diketuai Dr. Kurniawaty Iskandar, S.Sos., M.A. dari Prodi Kajian Wilayah Jepang;  “Innovation, Technology and Social Change” yang diketuai  Lin Yola, S.T., M.Sc., Ph.D. dan “Health, Social Welfare and Human Development” yang diketuai oleh Dr. Renny Nurhasana, S.E., M.E.S dari Kajian Pengembangan Perkotaan.

Ketua Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI, Dr. Chotib, M.Si. berpendapat bahwa kegiatan ini menyadarkan peserta tentang banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan, termasuk biaya sosial, biaya produksi, biaya perawatan lingkungan, dan biaya teknologi. Oleh karena itu, partisipasi dan kesadaran masyarakat dan pihak swasta dalam penanganan lingkungan perkotaan sangat dibutuhkan.

Lebih lanjut, aspek lingkungan telah menjadi tanggung jawab yang diprioritaskan Toyota selama ini sebagai bagian dari Extended Producer Responsibility (EPR). Tiga klaster riset SIL yang akan melakukan riset terkait aspek lingkungan ini adalah “Spatial Planning & Transit Oriented Development” yang diketuai Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T.; “Green Innovation & Sustainable Consumption and Production” yang diwakili oleh Dr. Sri Setiawati Tumuyu; dan “Environment Economic” yang diketuai oleh Prof. Kosuke Mizuno.

“Masalah energi terbarukan, emisi kendaraan yang diproduksi, serta upaya-upaya inovasi dalam mencapai net zero emission, carbon neutral, hingga efisiensi sumber daya alam dan produk ramah lingkungan juga menjadi topik kajian di SIL UI. Harapannya, dapat terjalin kerja sama yang baik dengan pihak TMMIN dalam riset-riset pengembangan energi terbarukan dan upaya mencapai net zero emission,” kata Dr. Hayati Sari Hasibuan, Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan.

Kerja sama ini sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), Tujuan 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), dan Tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertangung Jawab). Pada 2030, PBB menargetkan masyarakat bisa memiliki akses terhadap perumahan, transportasi, dan pelayanan dasar yang layak serta terjangkau.

Mahasiswa magister dan doktor SIL-SKSG UI sangat terkesan dengan kemajuan teknologi dalam proses produksi mobil Toyota yang mencerminkan keunggulan dalam efisiensi dan otomatisasi dengan menerapkan prinsip continuous improvement dan berfokus pada people development.

Restu, mahasiswa doktor SKSG UI mengatakan, “Salah satu hal yang paling mengesankan adalah adanya xEV Center sebagai fasilitas edukasi bagi masyarakat umum tentang pengembangan kapabilitas elektrifikasi dan green energy mengenai ragam teknologi elektrifikasi, internal combustion engine (ICE) sampai teknologi terkini fuel cell electric vehicle (FCEV).” Beberapa jenis mobil Toyota seperti Prius, Prius Prime, Innova Zenix, dan C+Pod. juga sempat diujicobakan oleh peserta kunjungan.

Dukungan penuh turut dilayangkan perwakilan Pimpinan UI, Prof. I Ketut Surajaya. Ia mengatakan,  “Kunjungan ini sangat bermanfaat untuk saling belajar satu sama lain, pengembangan ilmu dua arah, yaitu dari dunia usaha dan dunia pendidikan, serta melihat bagaimana teori yang diajarkan di kelas diimplementasikan di lapangan.”

Related Posts