id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Edukasi Warga Pulau Panggang untuk Tekan Angka TBC

Depok, 27 Maret 2025. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah India dalam jumlah kasus Tuberculosis (TBC). Indonesia menyumbang sekitar 10% dari total kasus TBC global. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga mempublikasikan data yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prevalensi TBC yang sangat tinggi dan menjadi masalah kesehatan terbesar di Indonesia.

Salah satu daerah yang rentan adalah daerah kepulauan, dengan akses informasi dan pelayanan kesehatan yang terbatas. Berlatar belakang permasalahan tersebut, Tim Pengabdi Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Farmasi (FF) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, pada Februari lalu. Kegiatan bertajuk “Pengembangan Media Edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Pengobatannya di Desa Pulau Panggang, Kepulauan Seribu” ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pencegahan dan pengobatan Tuberkulosis (TBC) yang saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat signifikan di Indonesia.

Menurut Ketua Tim Program Pengmas UI, apt. Nisa Maria, M.Farm., TBC tercatat sebagai satu dari sepuluh penyakit tertinggi di Pulau Panggang. Untuk mencegah dan menurunkan angka penyakit tersebut, Tim Pengabdi memberikan edukasi terkait penyakit TBC, penyebab, gejala, serta pentingnya pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Selain itu, program ini memberikan akses kesehatan bagi masyarakat melalui pemeriksaan kesehatan gratis.

“Kegitan ini dimulai dengan penyuluhan mengenai penyakit TBC dan cara pengobatannya, yang diikuti dengan sesi tanya jawab antara peserta dan Tim Pengabdi UI. Setelah penyuluhan, dilakukan pengecekan kesehatan secara gratis yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin (Hb), kolesterol, asam urat, dan gula darah,” kata apt. Nisa.

Kegiatan pegabdian ini dipimpin oleh Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FFUI, Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.S., serta melibatkan dosen FFUI, yakni apt. Indri Yuliani, M.Farm. Klin.; apt. Annisa Lazuardi Larasati, M.Farm.; Prof. apt. Retnosari Andrajati, M.S., Ph.D.; dan Dr. apt. Febrina Amelia Saputri, M.Farm. Tim mahasiswa FFUI juga turut terlibat, di antaranya apt. Munawar Satria; Anhar Muflih, S.Farm.; Haqqi Islami Syafi’i, S.Farm.; Bealda Khairunnisa; Nathalia Graciella Anastacia; Aliyya Hanaa Naila; dan Luis Jerycho.

Prof. Anton menyebut bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Desa Pulau Panggang. Melalui program pengmas ini, ia berharap FFUI dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dalam pencegahan dan pengobatan penyakit TBC.

Acara yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Pulau Panggang ini diikuti oleh ratusan peserta. Sebanyak 50 peserta pertama yang mengikuti pemeriksaan kesehatan mendapatkan makanan sehat dan bingkisan berupa alat tulis, susu, dan multivitamin.

Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, Nur Alim, M.KM, mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat membantu warga memahami kondisi kesehatan serta cara mencegah dan mengobati penyakit TBC lebih awal. “Kami sangat mengapresiasi upaya FFUI dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan gratis. Ke depannya, kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan agar warga dapat terus mendapatkan manfaat,” ujarnya.

Related Posts