Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) bersama Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) Universitas Indonesia (UI) mengadakan sosialisasi Program Gender Action Plan (GAP) 2024 yang berlangsung secara virtual melalui zoom meeting untuk para pengabdi UI pada Kamis (11/07). Program ini sebagai program pendanaan pengabdian masyarakat berbasis gender atau social equity dan climate adaptation.
Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI, Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., MUP., Ph.D., menyampaikan, “Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat serta Direktorat Inovasi dan Science Techno Park mengusung visi menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui program Gender Action Plan 2024 yang berdasarkan pada fokus Gender Action Plan STP UI. Program ini mendorong pengabdi masyarakat untuk dapat menghasilkan luaran dan capaian yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat/berupa penguatan kelembagaan,” ujar Ahmad Gamal.
Adapun narasumber lainnya yang hadir pada sosialisasi program GAP diantaranya, Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, Prof. Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., dan Staf Khusus Bidang Riset dan Inovasi UI, Suminto, B.Ak., S.Sos., M.Si. Kedua narasumber membahas mengenai penjelasan proses dan rangkaian program GAP, Gugus Inovasi UI, dan PRIMESTeP`s DMF Output.
Gender Action Plan 2024 merupakan program penguatan kelembagaan yang bertujuan untuk mendorong keadilan dan kesetaraan gender, pemberian pendampingan untuk kegiatan pendukung program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat terkait gender equality, social equality, dan climatic adaptation serta meningkatkan jumlah luaran publikasi hasil program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.
Pada program ini pengabdi anggota diharapkan menghasilkan luaran berupa berita populer yang diterbitkan di media online dan tidak diperkenankan diterbitkan di website Fakultas atau Departemen dan website UI. Hasil produk terdiri dari teknologi tepat guna, karya desain atau arsitek, Modul/buku saku dan kajian, kebijakan, regulasi atau SOP.
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, Prof. Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., mengatakan “Program ini mendorong pengabdi masyarakat untuk dapat menghasilkan luaran dan capaian yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat/berupa penguatan kelembagaan. Pendanaan ini diberikan kepada para dosen atau pengabdi yang ada di lingkungan UI, melalui sumber pendanaan PRIMESTeP” ujar Prof. Agung.
Berdasarkan Kompetensi Inti (KI) UI 2018-2023 program GAP terdapat 3 gugus inovasi beserta klasifikasi kelompok produknya. Gugus Inovasi Obat dan Pangan Fungsional terdiri dari kelompok produk vaksin, kelompok produk sel punca, Kelompok produk OHT-Fitofarma, kelompok produk pangan fungsional dan kelompok produk perawatan gigi. Lalu, Gugus Inovasi Alat Kesehatan terdiri dari kelompok produk elektromedis, kelompok produk implan tulang dan kelompok produk implan gigi. Selanjutnya, Gugus Inovasi Rekayasa Teknik diantaranya kelompok produk artificial intelligence, kelompok produk transportasi, kelompok produk bangunan maju dan kelompok produk energi baru terbarukan.
Dalam PRIMESTeP’s DMF Output terdapat beberapa komponen luaran yang meliputi, fasilitas penelitian dan pengembangan dan inovasi ditingkatkan seperti laboratorium penelitian dengan desain inklusif gender, fasilitas pengembangan produk yang inklusif gender desain dan fasilitas Inkubasi Startup dengan desain inklusif gender. Kemudian, sistem inovasi dan R&D pengembangan strategis kemitraan membaik serta kapabilitas penelitian dan kelembagaan empat STP dan manajemen proyek Kemdikbudristek diperkuat.
Staf Khusus Bidang Riset dan Inovasi UI, Suminto, B.Ak., S.Sos., M.Si juga menyampaikan, “Gender Action Plan (GAP) Tahun 2024 merupakan program pendanaan untuk kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berbasis gender equality , social equality , dan climate adaptation.”
Penulis: Anida Asma Fauzi | Editor: Finda Salsabila